Cerita duka dokter Nanda meninggal saat bertugas di Kepulauan Aru
Merdeka.com - Dunia kedokteran Indonesia berduka. Dokter Afrianda Naufan atau akrab disapa Nanda meninggal dunia saat mengikuti program internship di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Selasa (15/12) malam. Nanda memang memiliki riwayat diabetes.
Nanda meninggal dunia saat mendapat penanganan intensif di UGD RSUD dr.M. Haulussy di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Sebelumnya dia sempat dirawat empat hari di RSUD Cenderawasih, Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Nanda terlebih dahulu terserang demam dan dehidrasi hingga membuatnya koma selama beberapa kali. Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya tidak bisa tertolong lagi.
Kementerian Kesehatan membenarkan kabar meninggalnya Nanda. Kepala Bidang Media Massa dan Opini Publik Kemenkes, Busroni mengatakan Nanda memang memiliki riwayat penyakit gula. Namun Busroni irit bicara seputar kabar duka ini.
"(meninggalnya) sakit, penyakit gula," ungkap Busroni singkat saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (16/12).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca Selengkapnya