Cek Baling-Baling Kapal, Nelayan di Tanjung Balai Tewas Tenggelam
Merdeka.com - Seorang nelayan di Tanjung Balai, Sumut, ditemukan tewas tenggelam di perairan Asahan, Sabtu (17/10) siang. Dia sebelumnya hilang saat menyelam untuk mengecek baling-baling kapal yang diawakinya.
Berdasarkan informasi dihimpun, korban tenggelam bernama Yusuf (35), warga Desa Perjuangan, Teluk Nibung, Tanjung Balai. "Dia merupakan salah seorang anak buah kapal (ABK) pencari kerang," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus.
Yusuf dilaporkan hilang pada Jumat (16/10) sore. Awalnya dia bersama 9 orang lainnya berada di atas kapal pencari kerang. Mereka melaut sekitar pukul 07.00 WIB.
Sekitar pukul 17.30 WIB, kapal terasa lambat. Nakhoda memerintahkan Yusuf untuk mengecek baling-baling kapal yang diduga tersangkut sampah. Pria ini menyelam manual untuk melakukan pemeriksaan.
"Namun hingga 30 menit korban tidak juga muncul ke permukaan hingga akhirnya dinyatakan hilang dan dilaporkan ke pihak Pos SAR Tanjung Balai," jelas Sariman.
Pencarian langsung dilakukan hingga malam hari. Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Tanjung Balai, Polairud Polda Sumut, Polairud Asahan, nelayan, dan keluarga korban melanjutkan pencarian Sabtu (17/10) pagi.
Tim SAR Gabungan menyisir area lokasi awal korban hanyut hingga radius sekitar 6 NM. "Hingga akhirnya sekitar pukul 12.00 Wib tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," tutup Sariman.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaPara peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaGejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya