Bupati Lamandau Positif Covid-19
Merdeka.com - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Hendra Lesmana dinyatakan telah terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan tes usap PCR.
Sekda Lamandau Irwansyah di Nanga Bulik, Jumat, mengatakan berkaitan hal itu sejumlah langkah telah dilakukan, termasuk sterilisasi berupa penyemprotan desinfektan di kantor bupati.
"Penyemprotan ini adalah tindak lanjut dari terpaparnya Bupati Lamandau Hendra Lesmana dan untuk mencegah penyebaran COVID-19," jelasnya.
Selain itu telah dilakukan pelacakan terhadap kontak erat bupati. Pihaknya beserta jajaran juga telah mengikuti tes usap antigen dan hasilnya negatif.
"Tetap patuhi prokes dengan ketat karena hanya dengan langkah bersama kita bisa meminimalisir penyebaran wabah ini," katanya.
Sebelumnya, Bupati Lamandau Hendra Lesmana menyampaikan dirinya terpapar COVID-19 dan hal itu diketahui dari data hasil tes usap PCR.
"Berdasarkan data 'swab' (tes usap) PCR saya dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19," kata Hendra dalam unggahan video yang dibuatnya.
Berkenaan hal itu, dirinya memohon doa dalam proses penyembuhan serta agar dapat diberikan kemudahan dan kelancaran.
Lebih lanjut Hendra menyampaikan berkaitan pandemi COVID-19 semua pihak tak boleh mengabaikannya dan harus melawan dengan cara terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.
"Bantu pemerintah mengendalikan wabah ini dengan cara menjaga diri kita dan keluarga agar terhindar dari paparan COVID-19," pintanya.
Hendra juga tak lupa memberikan dukungan kepada para petugas yang tergabung dalam gugus tugas untuk tetap semangat melaksanakan tugasnya demi keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya