Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bule Inggris di Bali Bunuh Diri, Polisi Beberkan Hasil Autopsi

Bule Inggris di Bali Bunuh Diri, Polisi Beberkan Hasil Autopsi Polisi jelaskan hasil pemeriksaan kasus bunuh diri WN Inggris. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, menduga warga negara (WN) Inggris bernama Harper Mattew (48) tewas bunuh diri karena depresi putus kerja sebagai chef atau juru masak di Hotel Karma Bali.

"Depresi diduga karena dia putus (kerja) tidak ada kerja lagi. Dia kan chef di Hotel Karma, karena masa pandemi sehingga dia tidak bekerja lagi. Mungkin itu salah satu memicu depresi," kata Jansen di Mapolresta Denpasar, Rabu (19/1).

Korban di Bali sudah sejak satu tahun 11 bulan, dan bekerja sebagai chef. Korban bunuh diri dengan menggunakan pisau dapur bermata satu, dengan panjang 15 sentimeter.

"Pakai pisau dapur atau pisau yang ditemukan di TKP. Jadi kita sudah lakukan pemeriksaan labfor cocok, dan juga dengan hasil autopsi luka tusukannya disamakan dengan itu dan darah ditemukan sama," imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa dalam peristiwa itu sudah melakukan pemeriksaan tujuh saksi termasuk Dr Ida Bagus Putu Alit yang merupakan saksi ahli forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, dan juga pacar korban yaitu Emmy Martha Pakpahan.

Sementara untuk barang bukti yang ditemukan di TKP adalah pisau dapur bermata satu panjang 15 sentimeter, minuman alkohol jenis Vodka, rekaman CCTV di TKP, rekaman video handphone milik pacar korban dan obat-obatan 36 butir kapsul Teva 0118 25 Mg, 1 pepel bekas tablet remintal 5 atau Olanzapine 5 mg yang mengandung antidepresan.

"Kemudian ada minuman dan masih ada sisanya waktu itu (jenis) Vodka, dan kita sudah cek di lab dan juga ditemukan hasil autopsi ada di tubuh korban. Obat-obatan ada 36 butir kapsul ini. Jadi, ini obat mengandung antidepresi jadi biasa digunakan orang-orang depresi tinggi, itu menurut keterangan dokter," jelasnya.

Sementara, hasil autopsi korban di RSUP Sanglah Denpasar, pada tanggal 17 Januari 2022, lebam pada punggung bawah dan tungkai atas berwana merah keunguan, hilang pada penekanan, kaku rahang anggota gerak atas dan anggota gerak bawah sukar dilawan.

Kemudian ditemukan 10 luka. Gambaran luka bawah, luka tusuk dengan lebar 3 cm dan panjang saluran luka 15 cm, luka pada dada tepat pada garis pertengahan depan dan pada perut kanan bawah mempunyai dua sudut lancip. Sedangkan pada perut bawah kiri mempunyai satu sudut lancip dan satu sudut tumpul.

Selanjutnya, dari gambaran luka itu dapat diterangkan bahwa senjata penyebab adalah senjata bermata satu atau pisau dengan lebar maksimal 3 cm dan panjang minimal 15 cm. Luka tusuk tepat pada garis pertengahan depan dan perut kanan bawah, senjata diayunkan ketika menusuk tubuh sedangkan pada perut kanan bawah ditusuk secara tegak lurus.

Kemudian dilihat dari pola dan gambaran luka kekerasan tajam, bahwa luka tersebut berlokasi pada bagian tubuh yang bisa dijangkau dan ada organ vital di bagian tersebut. Luka-luka pada leher adalah luka iris yang tidak terlalu dalam di samping kiri dan samping kanan leher, menunjukkan keragu-raguan.

Di samping itu pakaian korban yang menutupi luka kekerasan tajam tidak robek. Maka, dari fakta itu dapat diterangkan luka-luka tersebut dilakukan sendiri oleh korban yaitu luka tusuk pada perut kanan bawah memotong putus pembuluh nadi usus utama kanan yang mengakibatkan pendarahan.

Sementara, jumlah darah yang tertimbun dalam rongga perut korban sebanyak 950 ml, jumlah darah ini sudah bisa mengakibatkan kematian karena melebihi dari satu per tiga darah yang mengalir dalam tubuh. Untuk waktu kematian korban berdasarkan perubahan-perubahan setelah kematian berupa lebam masih hilang pada penekanan, dan kaku mayat dapat diperkirakan waktu kematian 8 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan luar, yaitu pukul 01.25 WITA sampai pukul 05.25 WITA pada tanggal 13 Januari 2022.

"Alasan kematian korban dengan cara bunuh diri berdasarkan lokasi luka pada bagian tubuh yang terjangkau oleh korban. Gambaran luka yang berupa luka iris yang menunjukkan keragu-raguan, pakai yang menutupi luka tusuk tidak ikut robek, yang mengindikasikan pakaian disingkap pada saat luka tusuk terjadi," ujarnya.

Sementara, penyebab luka memar tersebut adalah kekerasan tumpul dan dari warnanya dapat diperkirakan waktu terjadinya luka tersebut 1 sampai 3 hari sebelum kematian.

Luka tusuk memotong putus pembuluh nadi yang ukurannya besar sehingga pendarahannya sangat hebat. Kematian dapat terjadi hanya dalam beberapa menit saja sehingga keadaan korban tidak dapat ditolong.

"Penyebab korban meninggal dunia yaitu luka tusuk pada peruk kanan bawah yang mengenai pembuluh darah besar atau arteri, yang dilakukan oleh korban sendiri," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Harper Mattew ditemukan meninggal dunia di Perumahan Samatha Citra Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (14/1). Laporan media Inggris, menginformasikan bahwa korban meninggal karena diduga dibunuh saat melakukan panggilan video dengan putrinya yang ada di Inggris.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini

Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Mengerikan Saat Turis Spanyol Diperkosa Massal di India, Suaminya Diikat dan Dipukul

Detik-Detik Mengerikan Saat Turis Spanyol Diperkosa Massal di India, Suaminya Diikat dan Dipukul

Polisi telah menangkap empat pelaku, tiga lainnya sedang diburu.

Baca Selengkapnya
Kakek asal Jepang yang Lecehkan 5 Anak PAUD di Bali Akhirnya Dideportasi

Kakek asal Jepang yang Lecehkan 5 Anak PAUD di Bali Akhirnya Dideportasi

Kasus ini terjadi Februari 2018. Pelaku awalnya menjadi sukarelawan di sebuah PAUD

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bikin Resah, Bule Rusia Ngamuk Rusak Restoran di Bali Pakai Kapak

Bikin Resah, Bule Rusia Ngamuk Rusak Restoran di Bali Pakai Kapak

Bule Rusia ditangkap Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kuta, Bali. Dia ditangkap karena melakukan perusakan di restoran pakai kapak.

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng Kelakuan Bule di Bali, Konvoi Naik Motor Tanpa Helm Sambil Telanjang Dada

Bikin Geleng-Geleng Kelakuan Bule di Bali, Konvoi Naik Motor Tanpa Helm Sambil Telanjang Dada

Para bule ini terlihat bergaya dengan kompak menggunakan kaca mata, lalu mengacungkan jari saat aksi konvoinya direkam.

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Wanita Ngaku Dipalak Rp200 Ribu saat Bikin Konten di Jalan Desa Daerah Bali, Begini Endingnya

Viral Curhatan Wanita Ngaku Dipalak Rp200 Ribu saat Bikin Konten di Jalan Desa Daerah Bali, Begini Endingnya

Pemilik akun Instagram @missrtii membagikan pengalaman kurang menyenangkannya saat di Bali.

Baca Selengkapnya
Gagahnya Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa saat Jabat Kasat Reskrim, Dikomentari Bintang 1 'Saya Pernah jadi Anak Buah Komandan'

Gagahnya Jenderal Polisi Peraih Adhi Makayasa saat Jabat Kasat Reskrim, Dikomentari Bintang 1 'Saya Pernah jadi Anak Buah Komandan'

Herry menduduki posisi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat pada tahun 2001-2004.

Baca Selengkapnya
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pria di Bali Selamatkan Wanita dan Tidak Gentar Dikeroyok 2 Orang, Tinju Lawan hingga Terkapar

Pria di Bali Selamatkan Wanita dan Tidak Gentar Dikeroyok 2 Orang, Tinju Lawan hingga Terkapar

Seorang pria di Bali menyematkan wanita dari godaan dua pemotor ugal-ugalan.

Baca Selengkapnya