Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukannya Melerai tapi Merekam, Guru SMAN 11 Makassar Hanya Diberi Sanksi Teguran

Bukannya Melerai tapi Merekam, Guru SMAN 11 Makassar Hanya Diberi Sanksi Teguran Ilustrasi kekerasan . ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan merespons kasus pengeroyokan terhadap GDR (17) oleh temannya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Makassar. Mereka di antaranya memberikan sanksi teguran kepada guru yang merekam video dan tidak melerai perkelahian itu.

Kepala Disdik Sulsel Setiawan Aswad mengaku telah membahas kasus pengeroyokan di SMAN 11 Makassar. Ia mengungkapkan sudah ada pertemuan antara kepala sekolah dan orang tua murid pascaviral video pengeroyokan itu.

"Kemarin pihak sekolah, UPT, Kabid SMA, kepsek, orang tua kelas 2 dan 3 rapat virtual," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/3).

Selain membahas pengeroyokan itu, Setiawan juga mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan sanksi teguran terhadap guru yang merekam video. Guru itu seharusnya melerai siswa yang bertikai, bukan merekam video.

"Guru yang video dapat sanksi teguran. Untuk tidak mengulangi lagi hanya disuruh bikin pernyataan," tegasnya.

Setiawan mengaku hanya memberikan sanksi teguran, karena ada mekanisme. Meski demikian, jika guru tersebut kembali melakukan kesalahan maka akan diberikan sanksi disiplin.

"Bikin surat pernyataan dikarenakan teguran itu kan ada teguran 1, 2 sampai 3 sebelum ada sanksi disiplin," tuturnya.

Terpisah, ayah GDR, Idiamin Sartian mengatakan, akibat pengeroyokan itu, anaknya lebam di sejumlah tubuhnya. Idiamin bahkan menyebut pihak SMAN 11 Makassar tidak memberikan informasi penyebab anaknya dikeroyok.

"Tidak ada satu pun siswa maupun guru sekolah memberikan informasi. Sampai akhirnya saya mendapatkan video pengeroyokan itu dan akhirnya viral," tuturnya.

Idiamin menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi Jumat (18/3), saat korban hendak pulang. Korban kaget melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya.

"Saat itu anak saya hendak pulang, ia melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya. Anak saya berusaha menghindar saat dipanggil oleh pelaku. Namun korban yang berusaha menghindar tiba-tiba dipegang pelaku seketika itu dikeroyok," ungkapnya.

Idiamin mengaku anaknya sempat berusaha kabur dan menuju ke ruang guru untuk melapor. Tapi tak sampai di ruang guru, GDR kembali dikeroyok.

Atas kasus pengeroyokan tersebut, Idiamin melapor ke Kepolisian Sektor Tamalate. Video pengeroyokan tersebut menjadi bukti laporan.

"Saya sudah melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialami anak saya. Anak saya menderita lebam di sekujur tubuhnya," kata dia.

Idiamin mengungkapkan kejadian pengeroyokan oleh kakak kelas tidak hanya menimpa anaknya, tetapi ada lainnya. "Tidak hanya anak saya yang jadi korban pengeroyokan dilakukan oleh kakak kelasnya. Tapi ada pula rekannya yang lain," ucapnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tamalate Inspektur Satu Ali Jaras membenarkan adanya laporan dari orang tua siswa SMAN 11 Makassar yang menjadi korban pengeroyokan. Ali mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan

"Kita masih penyelidikan untuk mendalami para siswa yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu," ucapnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.

Baca Selengkapnya
Reaksi Anies Dua Pengancamnya Ditangkap Polisi
Reaksi Anies Dua Pengancamnya Ditangkap Polisi

Anies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Sambangi Desa Hutumuri Maluku, Kaesang Diangkat Jadi Ayah Angkat Diberi Gelar 'Ya Huan'
Sambangi Desa Hutumuri Maluku, Kaesang Diangkat Jadi Ayah Angkat Diberi Gelar 'Ya Huan'

Agus Thenu langsung mengangkat Kaesang sebagai Ayah Angkat Desa Hutumuri. Ia memberi gelar kepada Kaesang dengan sebutan 'ya huan'.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan

Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Siswi SD Ngadu Dilecehkan Sejak Kelas 3, Guru SD di Bogor Dipolisikan
Siswi SD Ngadu Dilecehkan Sejak Kelas 3, Guru SD di Bogor Dipolisikan

NP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.

Baca Selengkapnya