Bukannya Melerai tapi Merekam, Guru SMAN 11 Makassar Hanya Diberi Sanksi Teguran

Selasa, 21 Maret 2023 12:44 Reporter : Ihwan Fajar
Bukannya Melerai tapi Merekam, Guru SMAN 11 Makassar Hanya Diberi Sanksi Teguran Ilustrasi kekerasan . ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan merespons kasus pengeroyokan terhadap GDR (17) oleh temannya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Makassar. Mereka di antaranya memberikan sanksi teguran kepada guru yang merekam video dan tidak melerai perkelahian itu.

Kepala Disdik Sulsel Setiawan Aswad mengaku telah membahas kasus pengeroyokan di SMAN 11 Makassar. Ia mengungkapkan sudah ada pertemuan antara kepala sekolah dan orang tua murid pascaviral video pengeroyokan itu.

"Kemarin pihak sekolah, UPT, Kabid SMA, kepsek, orang tua kelas 2 dan 3 rapat virtual," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/3).

Selain membahas pengeroyokan itu, Setiawan juga mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan sanksi teguran terhadap guru yang merekam video. Guru itu seharusnya melerai siswa yang bertikai, bukan merekam video.

"Guru yang video dapat sanksi teguran. Untuk tidak mengulangi lagi hanya disuruh bikin pernyataan," tegasnya.

Setiawan mengaku hanya memberikan sanksi teguran, karena ada mekanisme. Meski demikian, jika guru tersebut kembali melakukan kesalahan maka akan diberikan sanksi disiplin.

"Bikin surat pernyataan dikarenakan teguran itu kan ada teguran 1, 2 sampai 3 sebelum ada sanksi disiplin," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Terpisah, ayah GDR, Idiamin Sartian mengatakan, akibat pengeroyokan itu, anaknya lebam di sejumlah tubuhnya. Idiamin bahkan menyebut pihak SMAN 11 Makassar tidak memberikan informasi penyebab anaknya dikeroyok.

"Tidak ada satu pun siswa maupun guru sekolah memberikan informasi. Sampai akhirnya saya mendapatkan video pengeroyokan itu dan akhirnya viral," tuturnya.

Idiamin menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi Jumat (18/3), saat korban hendak pulang. Korban kaget melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya.

"Saat itu anak saya hendak pulang, ia melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya. Anak saya berusaha menghindar saat dipanggil oleh pelaku. Namun korban yang berusaha menghindar tiba-tiba dipegang pelaku seketika itu dikeroyok," ungkapnya.

Idiamin mengaku anaknya sempat berusaha kabur dan menuju ke ruang guru untuk melapor. Tapi tak sampai di ruang guru, GDR kembali dikeroyok.

Atas kasus pengeroyokan tersebut, Idiamin melapor ke Kepolisian Sektor Tamalate. Video pengeroyokan tersebut menjadi bukti laporan.

"Saya sudah melaporkan peristiwa pengeroyokan yang dialami anak saya. Anak saya menderita lebam di sekujur tubuhnya," kata dia.

Idiamin mengungkapkan kejadian pengeroyokan oleh kakak kelas tidak hanya menimpa anaknya, tetapi ada lainnya. "Tidak hanya anak saya yang jadi korban pengeroyokan dilakukan oleh kakak kelasnya. Tapi ada pula rekannya yang lain," ucapnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tamalate Inspektur Satu Ali Jaras membenarkan adanya laporan dari orang tua siswa SMAN 11 Makassar yang menjadi korban pengeroyokan. Ali mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan

"Kita masih penyelidikan untuk mendalami para siswa yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu," ucapnya.

[yan]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini