BP2MI Ungkap 1.800 PMI Ilegal Berasal dari Sulawesi Selatan
Merdeka.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkapkan setidaknya ada 1800-an Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal berasal dari Sulawesi Selatan. Untuk itu, BP2MI mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk memperkuat sinergi dengan pusat.
Dia mengaku, PMI asal Sulsel yang bekerja di sejumlah negara per tahunnnya mencapai 907 orang. Tetapi disaat bersamaan, BP2MI memperkirakan PMI non prosedural atau ilegal asal Sulsel bisa mencapai 1800-an orang per tahunnya.
"Rata-rata mereka yang tidak terdaftar (PMI ilegal), dua kali lipat dari jumlah yang resmi," kata Benny di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (14/6).
Untuk itu, dia meminta kepada Pemprov Sulsel untuk masif menyosialisasikan Undang Undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan PMI. Benny berharap sosialisasi tersebut dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota, bahkan sampai pemerintah desa.
"Sosialisasi ini untuk memperkuat sinergi antara (pemerintah) pusat dengan daerah, karena UU nomor 18 tahun 2017 memberikan mandat tegas. Mana tugas pusat dalam hal ini BP2MI badan ketenagakerjaan, kemudian Menlu dan mana yang menjadi tugas dari pemerintah provinsi kabupaten kota bahkan desa," urainya.
Benny mengungkapkan PMI asal Sulsel bekerja di sejumlah negara seperti Malaysia, Hong Kong, Taiwan, negara di Timur Tengah, dan sejumlah negara yang berdasarkan pengendalian pemerintah setempat.
"Pertama, tidak ada lagi penempatan ilegal. Harus melalui kendali pemerintah, kontrol pemerintah. Kedua, bagaimana negara juga pemerintah daerah mempersiapkan pekerja yang terampil, profesional, mereka terdidik, mereka terlatih, mereka yang memiliki sertifikat kompetensi keahlian di sektor pekerjaan yang mereka pilih," jelasnya.
"Kemampuan berbahasa asing dan semua itu akan menjadi nilai tawar. Bagi pekerja kita dihargai, dihormati dan bahkan mendapatkan gaji yang tinggi dengan penempatan dan tidak akan ada lagi kekerasan fisik, kekerasan seksual, gaji yang tidak dibayar, termasuk pemutusan kerja sepihak," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Hayat Gani menambahkan, Dinas Ketenagakerjaan Sulsel sudah melakukan pelatihan di beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja luar negeri.
"Tersedia tenaga pembina dan pengajar bagi putra-putri asal Sulsel yang ingin menjadi tenaga imigran resmi," ujarnya.
Abdul Hayat mengaku, dengan modal kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, sangat yakin bisa sama-sama mengatasi tenaga kerja luar negeri atau imigran.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan Suara Dipersoalkan, PSI Klaim Data Internal Sudah di Atas 4 Persen
Suara PSI di real count sementara KPU naik menjadi 3,13 persen dalam hitungan hari.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaTangsel Kini Punya Petugas PMI hingga Kecamatan, Ini Tugas dan Fungsinya
Palang Merah Indonesia (PMI) membentuk kepengurusan sampai tingkat kecamatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaAntusiasme Pemilih Pemula di Sumsel Meningkat Pesat Menjelang Pilpres 2024
Menkominfo Budi Arie Setiadi optimis bahwa Indonesia akan dengan mudah mewujudkan cita-citanya menjadi negara maju mendatang.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBP2MI Kawal PMI yang Jadi Korban Tenggelamnya Kapal di Korsel
Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaAlokasi Pupuk Subsidi Naik 100 %, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas
Mentan Andi Amran Sulaiman menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca Selengkapnya