Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BP2MI Ungkap 1.800 PMI Ilegal Berasal dari Sulawesi Selatan

BP2MI Ungkap 1.800 PMI Ilegal Berasal dari Sulawesi Selatan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. ©2021 Merdeka.com/Fajar Ihwan

Merdeka.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkapkan setidaknya ada 1800-an Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal berasal dari Sulawesi Selatan. Untuk itu, BP2MI mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk memperkuat sinergi dengan pusat.

Dia mengaku, PMI asal Sulsel yang bekerja di sejumlah negara per tahunnnya mencapai 907 orang. Tetapi disaat bersamaan, BP2MI memperkirakan PMI non prosedural atau ilegal asal Sulsel bisa mencapai 1800-an orang per tahunnya.

"Rata-rata mereka yang tidak terdaftar (PMI ilegal), dua kali lipat dari jumlah yang resmi," kata Benny di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (14/6).

Untuk itu, dia meminta kepada Pemprov Sulsel untuk masif menyosialisasikan Undang Undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan PMI. Benny berharap sosialisasi tersebut dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota, bahkan sampai pemerintah desa.

"Sosialisasi ini untuk memperkuat sinergi antara (pemerintah) pusat dengan daerah, karena UU nomor 18 tahun 2017 memberikan mandat tegas. Mana tugas pusat dalam hal ini BP2MI badan ketenagakerjaan, kemudian Menlu dan mana yang menjadi tugas dari pemerintah provinsi kabupaten kota bahkan desa," urainya.

Benny mengungkapkan PMI asal Sulsel bekerja di sejumlah negara seperti Malaysia, Hong Kong, Taiwan, negara di Timur Tengah, dan sejumlah negara yang berdasarkan pengendalian pemerintah setempat.

"Pertama, tidak ada lagi penempatan ilegal. Harus melalui kendali pemerintah, kontrol pemerintah. Kedua, bagaimana negara juga pemerintah daerah mempersiapkan pekerja yang terampil, profesional, mereka terdidik, mereka terlatih, mereka yang memiliki sertifikat kompetensi keahlian di sektor pekerjaan yang mereka pilih," jelasnya.

"Kemampuan berbahasa asing dan semua itu akan menjadi nilai tawar. Bagi pekerja kita dihargai, dihormati dan bahkan mendapatkan gaji yang tinggi dengan penempatan dan tidak akan ada lagi kekerasan fisik, kekerasan seksual, gaji yang tidak dibayar, termasuk pemutusan kerja sepihak," tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Hayat Gani menambahkan, Dinas Ketenagakerjaan Sulsel sudah melakukan pelatihan di beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja luar negeri.

"Tersedia tenaga pembina dan pengajar bagi putra-putri asal Sulsel yang ingin menjadi tenaga imigran resmi," ujarnya.

Abdul Hayat mengaku, dengan modal kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, sangat yakin bisa sama-sama mengatasi tenaga kerja luar negeri atau imigran.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lonjakan Suara Dipersoalkan, PSI Klaim Data Internal Sudah di Atas 4 Persen

Lonjakan Suara Dipersoalkan, PSI Klaim Data Internal Sudah di Atas 4 Persen

Suara PSI di real count sementara KPU naik menjadi 3,13 persen dalam hitungan hari.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap

Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Baca Selengkapnya
Tangsel Kini Punya Petugas PMI hingga Kecamatan, Ini Tugas dan Fungsinya

Tangsel Kini Punya Petugas PMI hingga Kecamatan, Ini Tugas dan Fungsinya

Palang Merah Indonesia (PMI) membentuk kepengurusan sampai tingkat kecamatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Antusiasme Pemilih Pemula di Sumsel Meningkat Pesat Menjelang Pilpres 2024

Antusiasme Pemilih Pemula di Sumsel Meningkat Pesat Menjelang Pilpres 2024

Menkominfo Budi Arie Setiadi optimis bahwa Indonesia akan dengan mudah mewujudkan cita-citanya menjadi negara maju mendatang.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
BP2MI Kawal PMI yang Jadi Korban Tenggelamnya Kapal di Korsel

BP2MI Kawal PMI yang Jadi Korban Tenggelamnya Kapal di Korsel

Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 %, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 %, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Mentan Andi Amran Sulaiman menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya