Bocah SD tewas tenggelam di Pantai Slamaran Pekalongan
Merdeka.com - Mochamad Ridwan (12), siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD), tewas tenggelam di Pantai Slamaran, Pekalongan, Jawa Tengah, setelah berenang bersama teman-temannya, Minggu (8/11). Ridwan diketahui tinggal di Gang 10 RT 2 RW II Poncol, Pekalongan Timur.
Dari informasi dihimpun, Ridwan datang Pantai Slamaran bersama kedua temannya pada Minggu pagi. Setelah membeli tiket, keduanya langsung menuju lokasi dermaga. Awalnya mereka berenang di tepian dermaga bersama.
Asyik berenang, ternyata Ridwan memisahkan diri ke tengah. Tiba-tiba rekan Ridwan tidak lagi melihat dirinya. Kedua temannya pun langsung meminta tolong warga sekitar.
Mendengar teriakan itu, warga sekitar sedang memancing di dermaga langsung bergerak cepat berikan pertolongan. Sayangnya, korban ditemukan mengambang dalam kondisi tidak bernyawa.
Salah satu saksi mata, Kadir, membenarkan rekan-rekannya baru mengetahui tahu ada anak tenggelam setelah dengar teriakan itu. Dirinya juga ikut membantu evakuasi Ridwan.
"Tadi saya langsung lari ke dermaga turut membantu. Namun saat kami temukan, korban memang sudah meninggal," ucap dia tersebut.
Kapolsek Pekalongan Utara Kompol Lanus menerangkan, Ridwan tenggelam lantaran berenang terlalu ke tengah. "Mungkin dirinya tidak bisa menahan arus serta laut semakin dalam, sehingga tenggelam," ucap Lanus.
Setelah ditolong, jenazah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siti Khodijah Pekalongan, Jawa Tengah.Sementara itu, hasil dari visum dan keterangan banyak saksi, meninggalnya Ridwan murni karena dirinya tewas tenggelam. Tidak ditemukan unsur lain, seperti pemukulan dan sejenisnya.
"Kejadian murni tenggelam, jadi tidak ada unsur lain," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Pengelola Pantai Slmaran berjanji memberi santunan kepada keluarga Ridwan. Sebab, Ridwan merupakan pengunjung resmi lokasi wisata.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi keamanan Brigpol Siti Fatimah Yulius rela membawa sang buah hati menjaga kotak suara pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBerusia 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo membutuhkan waktu 60 jam untuk mencapai puncak.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaPolwan cantik bagikan momen saat kunjungan ke sekolah sang anak. Seperti ini potret selengkapnya.
Baca Selengkapnya