Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT: Mahasiswa baru harus benar-benar waspada dengan paham radikalisme

BNPT: Mahasiswa baru harus benar-benar waspada dengan paham radikalisme Kemenkumham gandeng BNPT perkuat penanggulangan teroris. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Penyebaran radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus sudah sangat memprihatinkan. Karena itu berbagai upaya pencegahan harus dilakukan untuk membersihkan kampus dari radikalisme dan terorisme. Salah satunya dengan membekali mahasiswa baru dengan wawasan kebangsaan.

"Adik-adik mahasiswa baru harus benar-benar waspada dengan paham radikalisme negatif yang bisa merusak persatuan bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda, mahasiswa baru menjadi target yang rentan," kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Selasa (14/8).

Suhardi memberi kuliah umum kepada 4.000 mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB) di Gedung Graha Widya Wisuda, IPB, Bogor, Selasa (14/8). Kuliah umum itu adalah rangkaian dari kegiatan Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru angkatan 55 Tahun 2018.

Pada kesempatan itu, Suhardi memaparkan secara gamblang tentang ancaman dan pola-pola penyebaran terorisme, terutama yang menyasar generasi muda. Juga membekali para mahasiswa baru dengan wawasan kebangsaan dan nasionalisme.

Selain para mahasiswa, lanjut mantan Kapolda Jabar ini, manajemen di masing-masing lingkungan perguruan tinggi harus memiliki pola penanganan khusus dalam pencegahan radikalisme yang berkonotasi negatif agar tidak mudah masuk dan menyebar di lingkungan kampus. Apalagi kampus adalah lembaga yang digunakan untuk mendidik para generasi muda calon-calon generasi penerus bangsa.

"Kita persiapkan mereka supaya tidak tercemar kepada paham yang tidak baik karena mereka adalah generasi muda penerus bangsa Indonesia. Kita harus jaga mereka dan kita memberikan masukan-masukan bagaimana cara menghindarinya," ungkap Suhardi

Ia juga mengimbau para mahasiswa baru agar jangan takut untuk melaporkan kegiatan atau aktivitas mencurigakan yang mengarah ke radikalisme atau intoleransi kepada pihak kampus. Ini penting karena pencegahan lebih dini bisa dilakukan bila mahasiswa ikut proaktif menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme ini.

Rektor IPB, Arif Satria sangat menyadari bahaya radikalisme yang mengancam lingkungan kampus. Baginya, mahasiswa baru berpotensi tinggi yang menjadi market dalam penyebaran paham radikal dan terorisme.

"Oleh karena itu, kami mengundang kepala BNPT untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa yang baru masuk bukan mahasiswa yang sudah mau lulus karena ini adalah kelompok mahasiswa yang potensial dan agak rentan," ujar Arif.

Bagi Arif, kerja sama yang dibangun antara IPB dan BNPT ini menjadi salah satu upaya menyelamatkan generasi muda dari radikalisme dan terorisme. Menurutnya, terorisme adalah kejahatan yang tidak dapat dilawan sendiri. Butuh kerja sama antara pihak pemerintah dan pihak lainnya untuk membasmi bibit terorisme di Bumi Pertiwi.

"Ini adalah tanggung jawab kita bersama karena kelompok yang terindikasi radikal itu adalah kelompok yang sangat kecil jumlahnya namun bisa punya pengaruh yang cukup besar. Oleh karena itu kita harus bersama-sama selamatkan lingkungan kampus dari paham paham tersebut," ungkap Rektor IPB periode 2017-2022 ini.

Arif berharap kerja sama yang dibangun antara IPB dan BNPT dapat menyelamatkan generasi muda khususnya mahasiswa IPB dari radikalisme dan terorisme.

Selain kuliah umum di IPB, belakangan ini BNPT terus melakukan sosialisasi pencegahan paham terorisme di universitas-universitas lainnya, di antaranya Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, serta di hadapan rektor-rektor Perguruan Tinggi Swasta se-Jawa Tengah.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos

Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan

Baca Selengkapnya
Rencana TKN Laporkan Achtung ke Polisi Dikhawatirkan Merusak Elektabiltas Prabowo-Gibran

Rencana TKN Laporkan Achtung ke Polisi Dikhawatirkan Merusak Elektabiltas Prabowo-Gibran

Hal ini pasca aksi serentak mahasiswa di 899 Kampus

Baca Selengkapnya

"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"

Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan

Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan

Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Lanjutan pada 26 TPS di Palembang

Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Lanjutan pada 26 TPS di Palembang

Bawaslu Palembang merekomendasikan pemungutan suara lanjutan (PSL) pada 26 TPS lantaran ditemukan masalah mendasar saat pemilu 14 Februari lalu.

Baca Selengkapnya