BNPT Ingatkan Masyarakat Tak Salah Sikapi & Partisipasi Terkait Aksi Bom Kabul
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan masyarakat agar tidak salah dalam menyikapi aksi bom Kabul Afghanistan yang merenggut puluhan korban jiwa. Kekerasan yang terjadi di Kabul bukanlah tindakan yang tepat bagi Bangsa Indonesia.
"Jangan terpengaruh. Biar bagaimanapun kan ISIS, Taliban, Al Qaeda itu adalah organisasi yang mengusung kekerasan. Nah kekerasan-kekerasan seperti itu adalah tindakan yang tidak tepat buat kita, sebagai bangsa yang berideologi Pancasila. Oleh karena itu kita terus mengingatkan masyarakat, jangan salah dalam menyikapi. Dan jangan salah juga berpartisipasi," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, disela meninjau vaksinasi di RSUD Bung Karno Solo, Sabtu (28/8).
Namun jika masyarakat ikut mendoakan agar Afghanistan menjadi negara yang damai, menurutnya, itu hal yang baik. Tapi jika yang dilakukan hanya mengedepankan kekerasan, itu bukan tipe bangsa Indonesia.
"Kita harus kuatkan semangat nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Boy mengemukakan, terkait peristiwa bom Kabul, penyelidikan intelejen terus dilakukan. Apakah peristiwa yang banyak menewaskan tentara Amerika Serikat itu akan berimbas ke Indonesia.
"Penyelidikan intelejen tetap berjalan. Itu kan tidak putus-putus ya. Kan selama ini tanpa peristiwa Afghanistan kita terus melakukan penyelidikan potensi ancamannya," katanya.
Selain itu, pengawasan melalui media sosial juga terus dilakukan melalui cyber patrol. Dengan cara tersebut bisa diketahui informasi yang membahayakan atau bersifat provokasi. Sehingga kejadian yang tak diinginkan bisa dicegah. Pihaknya sudah menemukan beberapa potensi tersebut.
"Ada beberapa (temuan), tapi sifatnya dia masih bersimpati, belum ada yang membahayakan," katanya.
Terhadap temuan tersebut, Boy mengaku belum ada yang mengarah ke ranah pelanggaran hukum. Sehingga pihaknya hanya memberikan peringatan saja.
"Kita himbau secara persuasif dulu. Tapi kalau ada rencana-rencana membahayakan, baru ada tindakan hukum," jelas dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaIni Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaOPINI: Indonesia Untuk Bangsa Indonesia
Mewakili para orang tua pribumi Indonesia, kami ingin mengingatkan agar para putera puteri bangsa Indonesia dapat hidup aman, tenteram dan sejahtera.
Baca SelengkapnyaTak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca Selengkapnya8 April Memperingati Hari Balita Nasional, Berikut Tujuannya
Hari Balita Nasional, sebuah hari yang khusus didedikasikan untuk memfokuskan perhatian pada generasi terkecil namun paling penting bagi masa depan.
Baca Selengkapnya