BMKG sebut hujan di sejumlah daerah Indonesia karena masa peralihan musim
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan sejak beberapa hari yang lalu hingga saat ini, telah terjadi fenomena aktifnya aliran massa udara basah yang dikenal dengan fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) basah.
Menurut Dwikorita, fenomena ini mempengaruhi meningkatnya suplai uap air, yang ikut membentuk awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah. Hal ini menyebabkan masih adanya wilayah Indonesia yang masih berada dalam masa peralihan, dari musim hujan ke musim kemarau.
"Di samping fenomena cuaca seperti siklon tropis yang terjadi, sejak beberapa hari lalu hingga saat ini, telah terjadi fenomena MJO basah. Meskipun sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau namun wilayah lainnya masih berada dalam masa peralihan," ujar Dwikorita, dalam konferensi pers, di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/4).
Dia menuturkan, masa transisi musim ini biasanya ditandai dengan potensi bertumbuhnya awan-awan konvektif lokal yang dapat mengakibatkan hujan lebat, angin kencang dan puting beliung. Juga kilat atau petir. Sebagai contoh, munculnya angin kencang dan puting beliung yang terjadi di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta pada 24 April lalu yang telah memporakporandakan rumah warga.
"Untuk kasus ini, BMKG telah memberikan informasi peringatan dini sehari sebelumnya (23 April 2018) yang selalu diperbaharui informasinya setiap 3 jam sekali," tutur Dwikorita.
Karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi adanya kilat atau petir yang dapat terjadi dalam dua hari ke depan di sejumlah wilayah di Indonesia. Seperti di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, pesisir timur Sumatera, Banten dan Jawa Barat bagian utara. Walaupun, beberapa wilayah di Indonesia sendiri telah memasuki musim kemarau.
"Perlu diwaspadai. Begitu juga dengan potensi hujan lebat yang dapat terjadi di wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat," kata Dwikorita.
Apalagi dalam kurun waktu satu minggu terakhir, BMKG menyampaikan, terjadi curah hujan ekstrem di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawasi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku Papua Barat dan Papua.
Karenanya, BMKG mengimbau agar masyarakat dapat waspada akan potensi hujan lebat disertai angin kencang juga kilat dan petir yang mungkin akan terjadi.
"Selalu waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh," imbaunya.
Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG
Meningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaDaftar Daerah Diprediksi Diguyur Hujan Deras Akibat Cuaca Ekstrem Selama Maret
Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaBMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaWaspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru
BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan Awan Gelap Selimuti Langit Jakarta yang Diprediksi BMKG Bakal Ada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya