Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berhasil tekan kematian bayi, kader Posyandu akan dapat insentif dari Gus Ipul

Berhasil tekan kematian bayi, kader Posyandu akan dapat insentif dari Gus Ipul Gus berkunjung ke Bangkalan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Naluri calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai bapak tak bisa berbohong saat berhadapan dengan balita. Ketika rombongan perjalanan yang dia tumpangi melintasi sebuah posyandu di Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Gus Ipul spontan turun.

"Saya tertarik melihat anak-anak kecil yang lucu-lucu dan sehat-sehat ini," kata keponakan Gus Dur tersebut. Wakil gubernur Jatim dua periode itu lantas menyapa salah seorang ibu kemudian menggendong anak yang tidur di pangkuannya. "Anaknya nggak bangun. Berarti bagus saya menggendongnya," kata Gus Ipul sambil tersenyum.

Gus Ipul mengatakan, Bangkalan termasuk salah satu kabupaten di Pulau Madura yang memiliki angka kematian ibu dan anak (AKI/AKB) yang rendah. Data dari Kementerian Kesehatan pada 2015 lalu menunjukkan bahwa AKI kabupaten di ujung barat Pulau Madura itu tak sampai 80 kematian dalam 100.000 kelahiran. Jauh di bawah rata-rata angka provinsi Jatim sebesar 89,60 kematian per 100.000 kelahiran.

gus berkunjung ke bangkalan

Gus Ipul berkunjung ke Bangkalan ©2018 Merdeka.com

Untuk angka riil di lapangan, jumlah kematian Ibu di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2015 terdapat 13 kasus. Sedangkan angka kematian bayi sebanyak 16 kasus. Padahal, pada 2013 dan 2014 angka kematian bayi di Bangkalan di atas 100. Namun, di tahun 2015 bisa langsung drop hanya 16 kasus. "Ini yang menarik dan membahagiakan dari Bangkalan," kata Gus Ipul.

Sepanjang masa jabatannya selama dua periode bersama Soekarwo, Gus Ipul berhasil menurunkan angka kematian bayi. Dari 32,93 kematian per 1.000 kelahiran pada 2007 jadi 23,60 kematian per 1.000 kelahiran pada 2015. "Masih ada yang harus diselesaikan. Tapi, tren-nya terus menurun. Tren ini yang akan kita jaga sampai benar-benar nol kematian bayi," katanya.

gus berkunjung ke bangkalan

Gus Ipul berkunjung ke Bangkalan ©2018 Merdeka.com

Tak hanya itu, angka bayi gizi buruk juga turun. Bahkan sudah di bawah 1 persen. Jika pada 2014 balita gizi buruk mencapai 2 persen, kini tinggal 0,8 persen. "Targetnya, tak ada lagi bayi gizi buruk," kata Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan, capaian-capaian itu berhasil salah satunya karena peran kader posyandu. Karena itu, dia berkomitmen untuk menambah insentif buat mereka apabila terpilih nanti. Selama ini, para kader posyandu sejatinya mendapat honor dari kabupaten. Tapi jumlahnya kecil.

gus berkunjung ke bangkalan

Gus Ipul berkunjung ke Bangkalan ©2018 Merdeka.com

"Peran mereka akan ditingkatkan tapi kompensasinya juga kita tambah. Provinsi akan ikut memberikan insentif untuk para kader posyandu," katanya.

Ibu hamil memang akan menjadi salah satu fokus Gus Ipul dan calon wakil gubernurnya, Puti Guntur Soekarno. Akan ada program Rawat Ibu Hamil di mana penyebab kematian pada ibu hamil seperti pre-eklampsia dan lain sebagainya akan ditekan.

"Kalau sudah lahir, nanti bisa didekati juga dengan program PKH Super di mana para bayi dari masyarakat miskin akan kita berikan pemenuhan gizi." katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali

Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menebak Jabatan Rosan Roeslani Usai Sukses Pimpin TKN Prabowo-Gibran
Menebak Jabatan Rosan Roeslani Usai Sukses Pimpin TKN Prabowo-Gibran

Adapun keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan pada hari Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya
Pegawai Bisa Terima THR Lebih Besar dari Gaji, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pegawai Bisa Terima THR Lebih Besar dari Gaji, Ini Syarat dan Ketentuannya

Menaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.

Baca Selengkapnya
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

Baca Selengkapnya
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang

Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya