Berangkat Lewat Jalur Ilegal, Pekerja Migran asal Garut Sulit Terdata
Merdeka.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut sulit mendata pekerja migran di wilayahnya. Kondisi ini disebabkan masih banyak warga daerah itu yang bekerja ke luar negeri melalui jalur ilegal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut Erna Sugiati mengakui masih ada agen atau sponsor yang memberangkatkan pekerja migran di Garut. Keberadaan mereka baru diketahui setelah pekerja migran menghadapi masalah di luar negeri.
"Kita baru tahu bahwa mereka ini berangkat secara ilegal, setelah mereka yang berangkat itu berhadapan dengan permasalahan di tempat mereka bekerja," sebut Erna, Selasa (14/9).
Erna menjelaskan, setiap pekerja migran yang berangkat melalui jalur resmi pasti akan terdata. "Jadi kenyataannya memang masih ada sponsor-sponsor yang memberangkatkan pekerja migran secara ilegal," jelasnya.
Untuk meminimalisasi adanya pekerja migran yang berangkat secara ilegal, Erna mengaku bahwa pihaknya bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Mereka memberi edukasi kepada masyarakat yang berniat menjadi pekerja migran.
Setelah kerja sama dilakukan, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di desa-desa. "Kita akan edukasi masyarakat yang mau jadi pekerja migran agar menggunakan jalur resmi. Kita juga akan kasih tahu perusahaan mana saja yang legal dalam pemberangkatan itu," tutup Erna.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lindungi Pekerja Migran di Luar Negeri, Prabowo: Saya Setuju dengan Anies dan Ganjar
Selama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa
Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin
Baca SelengkapnyaPersiapan Debat Capres Ketiga, Ganjar: Jangan Bicara Muluk-Muluk Kalau Pekerja Migran Tak Diurus
Terkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri
Pemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.
Baca SelengkapnyaKini Sukses di Tanah Rantau, Begini Kisah Transmigran Asal Kebumen yang Tinggal di Sulbar
Hidup di lokasi transmigrasi memang berat, tapi Pak Tumiran membuktikan bahwa ia bisa hidup sejahtera asal mau bekerja keras
Baca SelengkapnyaKampanye di Karawang, Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu 'Cari Kerja Dipersulit, Harus Bayar Rp5 Juta ke Ordal'
Di hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaGanjar: Mengelola Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja
Tidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca SelengkapnyaPeredaran Ratusan Ribu Rokok Ilegal dari Jasa Ekspedisi Dibongkar Bea Cukai
Bea Cukai Malang melakukan kegiatan rutin patroli darat dengan melakukan pemeriksaan jasa ekspedisi
Baca Selengkapnya