Bens Leo: Jangan apriori dengan sertifikasi seniman
Merdeka.com - Pengamat musik Bens Leo sangat mendukung rencana kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk menerapkan sertifikasi bagi profesi seniman. Berbekal sertifikat, seniman Indonesia akan lebih diakui di internasional.
"Saya setuju dan dapat memahami gagasan ini. Dalam tahapan tertentu, kualifikasi berinteraksi itu yang perlu sertifikasi," kata Bens kepada merdeka.com, Senin (30/4).
Dia menilai, sertifikasi ini dibutuhkan oleh para seniman yang memang sering berinteraksi dengan dunia internasional. Misalnya komposer Dwiki Darmawan, Andi Rianto, atau Addie MS yang sering diundang tampil di hadapan publik mancanegara. Mereka tentu saja membutuhkan kualifikasi dan sertifikasi.
Apalagi, imbuh Bens, Indonesia menjadi acuan dalam world music, istilah untuk menyebut penggabungan musik etnik dan musik barat. "Tentunya kemampuan teknis para musisi di Indonesia harus sesuai standar internasional," ujarnya.
Kekhawatiran Wamendikbud Wiendu Nuryanti mengenai banjirnya seniman internasional di Indonesia, menurut Bens sudah dapat diatasi oleh para musisi lokal. Memang, sekitar tujuh tahun lalu, musisi dan penyanyi asal Filipina menguasai hotel-hotel berbintang di Jakarta dan kafe-kafe ternama.
"Tapi belakangan, setelah musisi lokal bersatu dan mereka meningkatkan kualitasnya, kini mereka menguasai hampir seluruh show reguler di hotel bintang lima dan kafe ternama," jelas Bens.
Gagasan soal sertifikasi, lanjut Bens bisa terlaksana namun membutuhkan waktu yang lama. Siapa yang berhak melakukan uji sertifikasi, untuk musisi Bens menunjuk organisasi seperti Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) atau Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI), atau lembaga pendidikan seperti Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Bens yang punya sertifikat sebagai juri kontes menyanyi tingkat internasional ini menyarankan, pemerintah sebaiknya melakukan pemetaan dulu terhadap para seniman di Indonesia. Terutama para seniman tradisional yang walaupun tidak bersertifikat, sudah sering tampil di panggung internasional.
Setelah database itu lengkap, pemerintah perlu memberikan pengakuan terhadap mereka-mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia.
"Baru kemudian misalnya memberikan sertifikat kepada artis-artis yang pernah tampil di hotel bintang lima. Ya bentuknya semacam sertifikat itu. Tentunya itu akan membuat mereka diakui," paparnya.
"Banyak seniman tradisional yang terlibat di dunia internasional, tapi tidak pernah mendapat apresiasi. Melalui sertifikat ini akan banyak gunanya terutama untuk jaringan internasional. Jangan apriori dulu, ini maksudnya bagus. Tapi tantangannya banyak," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Standar ini memberikan pedoman bagi organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, memenuhi kebutuhan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak kedua di dunia dengan 86,7% populasi beragama muslim.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini dilakukan demi memastikan perbaikan kualitas layanan dan keberlanjutan perusahaaan.
Baca SelengkapnyaPresiden RI Joko Widodo menerbitkan sertifikat tanah elektronik pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSyarat menjadi pemilih dalam Pemilu penting diketahui setiap warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaEdy berpendapat kewajiban sertifikasi halal diharapkan dapat menjadi perlindungan industri mikro lokal terhadap produk impor yang banyak membanjiri pasar lokal.
Baca SelengkapnyaSertifikat yang diterima oleh masyarakat menjadi tanda bukti hak kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut seperti dengan melakukan fotocopy.
Baca Selengkapnya