Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belikan HP, Wakepsek SD di Samarinda sering cabuli siswinya

Belikan HP, Wakepsek SD di Samarinda sering cabuli siswinya Tersangka Wakepsek Sukiman. ©2018 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Sukiman (48), wakil kepala sekolah dasar di Samarinda, yang ditangkap Selasa (1/5) malam lalu di rumahnya, akhirnya dijebloskan ke penjara. Dia mengaku tertarik berbuat cabul, lantaran sudah begitu akrab dengan korban yang duduk di kelas VI, dan tak lain muridnya sendiri.

Dua bulan Sukiman begitu akrab dengan muridnya itu. Hingga akhirnya, dia berani berbuat cabul dengan muridnya, yang saat ini tengah mengikuti ujian sekolah.

"Dia (korban) setiap pulang sekolah, selalu ikut dengan saya. Saya sayang. Tergoda mungkin karena ketemu setiap hari. Anak itu sebenarnya pendiam, dan saya wali kelasnya juga," kata Sukiman, ditemui merdeka.com di Mapolsek Samarinda Kota, Jalan Bhayangkara, Jumat (4/5) sore.

"Saya bonceng dia, dan badan saya bersentuhan dengan dia. Karena mungkin sudah terlalu akrab saya dengan dia," ujar Sukiman yang tercatat sebagai PNS Golongan III-C itu.

Perbuatan cabulnya itu, menurut Sukiman, dia lakukan di atas motor. Bahkan Sukiman sempat mengajak jalan korban menggunakan mobilnya, diantaranya ke mall. "Saya juga belikan dia handphone, di ulang tahunnya ke-13," akunya.

Meski membantah kalau perbuatan cabul itu sering dia lakukan kepada korban, namun Sukiman mengaku tidak tahu persis berapa kali dia mencabuli muridnya itu. "Saya khilaf Pak. Tidak memaksa sebenarnya (mencabuli muridnya)," ungkap Sukiman.

Sogok Satpol PP Rp 20 juta

Tidak hanya itu. Sukiman mengaku pernah tepergok Satpol PP yang sedang berpatroli, di kawasan Ringroad Jalan Jakarta-Jalan Rapak Indah di siang hari, saat berduaan dengan muridnya itu di mobilnya.

"Saya waktu itu jalan-jalan dengan dia, berhenti di pinggir jalan. Tidak tahunya ada Satpol PP di belakang mobil saya. Tidak sampai urusan di kantor, dan saya bayar (Rp 20 juta)," terangnya.

Ditanya kenapa mesti bayar kalau tidak berbuat apapun di dalam mobil, Sukiman beralasan saat itu panik. "Kalau tidak bayar ya diproses," sebut Sukiman, yang masih beristri dan dikaruniai 4 anak itu.

Sukiman sadar, karena perbuatannya tidak hanya membuat malu keluarganya, tapi juga segenap dewan guru di sekolah dia mengajar, serta rekan seprofesinya. "Belum ada yang jenguk saya Pak," katanya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Ipda Purwanto menerangkan, kasus itu dilaporkan Selasa (1/5) malam oleh orangtua korban. Memperkuat laporan, korban pun menjalani visum di rumah sakit. "Dari aduan korban kepada ibunya, pelaku 4 kali mencabuli, pernah dikasih uang Rp 100 ribu dan handphone," kata Purwanto.

Pelaku Sukiman, kini meringkuk di penjara Polsek Samarinda Kota. Dia dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara

Baca Selengkapnya
Satpol PP Yogyakarta Tertibkan Pengamen yang Langgar Aturan, Sehari Ngamen Dapat Rp510 Ribu

Satpol PP Yogyakarta Tertibkan Pengamen yang Langgar Aturan, Sehari Ngamen Dapat Rp510 Ribu

Saat diamankan, pengamen tersebut membawa uang yang cukup banyak

Baca Selengkapnya
Saksi AMIN dan Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan Hasil Pilpres di Sumsel, Tuding Prabowo-Gibran Curang

Saksi AMIN dan Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan Hasil Pilpres di Sumsel, Tuding Prabowo-Gibran Curang

Alasannya pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melanggar batas usia minimal pendaftaran cawapres.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Habiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan

Habiskan 2.000 Kilogram Singkong untuk Percobaan, Pasutri Asal Bojonegoro Berhasil Produksi Rengginang Singkong Kini Laris di Swalayan

Mereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan

Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan

Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.

Baca Selengkapnya
Belasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu

Belasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu

Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pleno yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut.

Baca Selengkapnya
Satpol PP Garut Dukung Gibran, Cak Imin Serukan Timnas AMIN Lapor Bawaslu

Satpol PP Garut Dukung Gibran, Cak Imin Serukan Timnas AMIN Lapor Bawaslu

Cak Imin berharap kementerian terkait menertibkan aparatnya agar tak terlibat politik praktis di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya