Bareskrim Polri Musnahkan 137 Kg Sabu Hasil Operasi Poseidon, 14 Tersangka Ditangkap
Merdeka.com - Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri memusnahkan 137 kilogram sabu hasil operasi 'Poseidon' sejak April hingga Mei 2019.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Krisno Halomoan Siregar menyebut, Poseidon adalah operasi target jaringan internasional penyelundupan narkoba yang menggunakan jalur laut.
Tangkapan tersebut dilakukan di sepanjang garis pantai Pulau Sumatera seperti di daerah Belawan, Banyuasin Palembang, Aceh, dan Pekanbaru.
"Hasil operasi, kami beri sandi (operasi) Poseidon. TO (target operasi) kami rute laut. Ini semua berasal dari garis pantai di sepanjang Pulau Sumatera. Kalau pun ada TKP di darat, sudah melalui proses itu," kata Krisno saat menggelar jumpa pers di lobi gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
137 kilogram sabu tersebut berasal dari 5 kelompok atau jaringan internasional Malaysia-Indonesia, dengan 14 orang tersangka yang berperan sebagai kurir.
"Kami tidak akan berhenti. Mabes lebih fokus kepada jaringan. Bos mereka sudah kita identifikasi," ujarnya.
Menurutnya, pemusnahan sabu ini sebagai bentuk transparansi sesuai amanat Pasal 91 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2019. Disaksikan oleh pihak Kejaksaan, LSM Granat, tersangka dan penasihat hukumnya, pemusnahan dilakukan dengan mesin incinerator.
"Karena kami tidak mau barang bukti ini bukan sebagaimana barang bukti sesungguhnya," ucapnya.
Krisno mengaku, pihaknya juga telah menggelar rapat dengan beberapa pihak terkait untuk mencegah masuknya barang selundupan berupa narkotika ke wilayah Indonesia.
"Karena ini bahaya. Barang ini tidak ada harganya. Narkoba barang haram, berbahaya, dan harus dijauhi," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaLaporan dibuat TPDI itu dilakukan Petrus Selestinus, Roy Suryo dan empat orang lainnya pada Senin (4/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSeperti apa momennya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaDulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya