Bareskrim duga ada transaksi narkoba di balik penipuan 30 WN Taiwan
Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri akan mendalami adanya kemungkinan pemakaian uang dari hasil penipuan cyber yang dilakukan oleh 30 warga negara Taiwan di Bandung untuk membeli narkoba. Sebab, kasus penipuan ini dicurigai hanya untuk menutupi perdagangan narkoba di Indonesia.
"(Kemungkinan dana dari hasil cyber crime digunakan membeli narkotika) Itu yg kita dalami. Jadi sekarang ini ada indikasi bahwa kemungkinan perdagangan narkoba ini ditutupi dengan kegiatan-kegiatan penipuan tadi itu," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Victor E Simanjuntak di Mabes Polri, Kamis (27/8).
Selain itu, polisi juga mencurigai bahwa para WNA menggunakan Kota Bandung sebagai tempat pencucian uang. Modusnya, uang hasil perdagangan narkotika akan ditampung dalam sebuah bank di mana ada pula uang dari sejumlah korban di dalamnya.
Namun, Victor menambahkan, barang bukti berupa uang tersebut tidak bisa didapatkan di Bandung. Sebab, pembayaran dilakukan di dalam rekening bank, baik itu rekening bank di Indonesia maupun rekening bank di luar negeri.
"Uangnya tidak di bawa ke situ (TKP). Jadi uangnya di sana (Taiwan), lalu pembayarannya ditransfer. Ada rekening Indonesia, ada rekening luar negeri. Ini lagi kita selidiki. Sekarang kan baru olah TKP," imbuh Victor.
Namun, Victor mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan, sehingga belum bisa diketahui jumlah uang dari hasil perdagangan narkotika dan penipuan cyber tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca Selengkapnya"Siapa pun yang dimaksudkan dalam laporan temuan PPATK itu harus dibuka secara transparan"
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua orang tersangka beserta barang bukti berupa 40 Kg sabu dan 26.019 ekstasi disita polisI
Baca Selengkapnyakelima tersangka memiliki peran tersendiri untuk menyelundupkan narkoba
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaUntuk 1 kilogram sabu yang diedarkan imbalannya Rp20-30 juta
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca Selengkapnya