Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak Warga Miskin Tak Punya KIS, Kantor Walikota Depok Didemo

Banyak Warga Miskin Tak Punya KIS, Kantor Walikota Depok Didemo demo di kantor walikota depok. ©2018 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok mendatangi kantor Balaikota. Mereka menuntut agar seluruh warga Depok yang belum terdaftar dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk bisa didaftarkan.

Ketua DKR Kota Depok Roy Pangharapan mengatakan, kedatangannya ke Balaikota untuk melaporkan masih banyaknya masyarakat, khususnya di Kota Depok yang dirugikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Untuk itu kami DKR Kota Depok melakukan Aksi Bela Rakyat di Kantor Walikota Depok, dengan tetap menuntut hak dasar rakyat bidang kesehatan. Masih banyak warga miskin yang belum mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS) padahal namanya tercantum sebagai penerima bantuan iuran (PBI)," katanya, Kamis (27/12).

Dia mengimbau agar masyarakat yang tidak mampu tidak diam bila belum mendapatkan KIS. Karena nantinya, pada saat sakit akan mendapatkan kesulitan tidak ditanggung BPJS dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Segera laporkan ke kader dan relawan DKR kami terdekat, agar segera diperjuangkan untuk mendapatkan KIS yang telah disediakan oleh Pemerintahan Jokowi. Itu hak rakyat. Jangan sampai kita tidak mendapatkan pelayanan kesehatan," tegasnya.

Dia juga melaporkan banyaknya masyarakat miskin yang terpaksa menunggak pembayaran iuran BPJS karena tidak mampu. Salah satunya adalah Mori Martin yang berlamat di Gang Fflamboyan 88, Cisalak Pasar RT/RW 08/05.

"Pak Mori seorang sopir angkot, karena nunggak 6 bulan, pelayanan kesehatan tidak ditanggung BPJS. Padahal dia orang tidak mampu, tapi tidak mendapatkan PBI dan tidak memiliki KIS, terpaksa ikut BPJS Mandiri dan akhirnya gak mampu bayar," paparnya.

Hal yang sama dialami oleh Haidir yang beralamat di Beji, Depok yang pekerjaannya sebagai buruh harian lepas. "Mendapatkan KIS, tapi gak bisa digunakan. Ketika anak sakit dan masuk rumah sakit, harus membayar Rp 510.000," katanya.

Ada lagi Sugeng Waryanto beralamat Kemiri Muka, Beji, Depok tidak mendapatkan PBI pelayanan kesehatan karena tidak memiliki KIS atau kartu BPJS. Padahal dia tidak mampu dan hanya bekerja sebagai buruh harian lepas. "Ini siapa yang tanggung jawab,” ujarnya.

Dia menjelaskan, penerima PBI dan memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari APBD kota Depok saat ini sebanyak 209.801 orang. Masyarakat miskin Kota Depok yang masih belum mempunyai KIS sekitar 10.000 orang. Sementara itu rakyat miskin yang menunggak pembayaran BPJS Mandiri sebanyak, 204.078 orang dengan total tagihan sebesar Rp 94 miliar.

"Jadi walaupun sudah disuntik dana APBN berkali-kali, tidak ada perubahan dalam penjaminan rakyat miskin oleh BPJS. Hal ini mempengaruhi pembiayaan di rumah sakit, akhirnya tidak bisa melayani maksimal dan sangat berdampak buruk dan beresiko pada pasien yang tidak mampu dan miskin," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.

Baca Selengkapnya
Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku dan Korban Kenalan Lewat Medsos 4 Bulan Lalu

Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Pelaku dan Korban Kenalan Lewat Medsos 4 Bulan Lalu

Ketika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
RS BMJ Palembang Pecat Dokter yang Cabuli Istri Pasien Saat Tunggu Suami Dirawat

RS BMJ Palembang Pecat Dokter yang Cabuli Istri Pasien Saat Tunggu Suami Dirawat

Saat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara

Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara

Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya

Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya

Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat

Baca Selengkapnya
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota

Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota

Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas

Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas

Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.

Baca Selengkapnya
Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan

Penjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan

Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.

Baca Selengkapnya