Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak ditemukan kondom & miras, ribuan santri bakar kafe maksiat

Banyak ditemukan kondom & miras, ribuan santri bakar kafe maksiat santri bakar kafe di Mandailing Natal. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ribuan santri Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Lembah Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina), Sumut, merusak dan membakar kafe maksiat di sekitarnya. Mereka juga berunjuk rasa agar pemerintah setempat tidak tutup mata dengan maraknya perbuatan maksiat di daerah itu.

Kafe remang-remang yang dirusak dan dibakar berada di kawasan Desa Saba Purba. Lokasi itu selama ini dijadikan tempat maksiat. Menurut pengunjuk rasa, keberadaan kafe itu merusak nama baik Madina yang dikenal sebagai kota santri dan Serambi Mekah Sumatera Utara.

Para santri yang datang berjalan kaki langsung merusak pondok-pondok di kafe remang yang berkedok rumah makan itu. Mereka membongkar kemudian membakarnya.

Setelah membakar pondok kafe, ribuan santri itu langsung menuju kompleks kantor bupati Madina. Mereka meminta pertanggungjawaban bupati Madina, lalu menuntut agar kafe maksiat segera ditutup, khususnya di sekitar pesantren Musthafawiyah.

"Kami menemukan botol minuman keras ‎dan kondom di lokasi kafe. Kami meminta keseriusan dan tanggung jawab Pemkab Madina untuk memberantas berbagai macam bentuk kemaksiatan di Madina," ucap pengajar di Pesantren Mustofawiyah, Ustaz Amrin saat ditemui Wakil Bupati Madina Imron Lubis di lokasi, Senin (30/3).

Menanggapi tuntutan pendemo, Imron L‎ubis berjanji memerintahkan razia. Dia pun siap menindak tegas pemilik kafe yang melanggar peraturan.

"Pemerintah sangat merespons dan mendukung sepenuhnya niat baik para santri yang hendak membersihkan lokasi kemaksiatan dari Madina," katanya.

Sementara Kapolres Madina AKBP Bony JS Sirait juga berjanji menegakkan peraturan. Semua kafe yang tidak memiliki izin akan ditutup. Mereka segera berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan razia.

Pesantren Musthafawiyah merupakan pesantren legendaris dan terbesar di Sumatera. Pesantren itu didirikan ulama Syekh Musthafa Husein Nasution pada 1912.

(mdk/rep)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi
Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi

Minuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.

Baca Selengkapnya
Menyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan
Menyantap Masakan Sunda di Rumah Makan Laksana, Hadirkan Suasana Perdesaan dengan Menu Oseng Legendaris Andalan

Pengunjung dijamin akan puas menyantap berbagai hidangan khas bumi Parahyangan yang otentik.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional
Mencicipi Perpaduan Rasa Serabi Kalibeluk, Kuliner Legendaris Khas Batang yang Diramu Secara Tradisional

Olahan yang berbahan dasar beras dan santan ini menjadi legendaris dan khas karena proses pembuatannya yang masih menggunakan peralatan sederhana

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Baca Selengkapnya
Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh
Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh

Budaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915

Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928

Baca Selengkapnya
Uniknya Air Serbat, Minuman Tradisional Kabupaten Lingga yang Sudah Populer Sejak Zaman Khalifah
Uniknya Air Serbat, Minuman Tradisional Kabupaten Lingga yang Sudah Populer Sejak Zaman Khalifah

Kabupaten Lingga memiliki minuman khas legendaris yang dipengaruhi budaya masyarakat muslim dari Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Potret Seru Tradisi Santri Ponpes Situbondo Pulang Kampung Jelang Ramadan, Dapat Sambutan Hangat Keluarga dan Tetangga
Potret Seru Tradisi Santri Ponpes Situbondo Pulang Kampung Jelang Ramadan, Dapat Sambutan Hangat Keluarga dan Tetangga

Ratusan santri yang memadati Pelabuhan Jangkar berasal dari beberapa pondok pesantren di Situbondo.

Baca Selengkapnya