Anggaran Tak Cukup, Pemekaran Papua Selatan Dilakukan Bertahap
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, rencana pemekaran Papua berdasarkan analisis intelijen. Tito mengaku telah mengantongi data-data dari intelijen.
"Ini kan situasional. Kita kan dasarnya data intelijen. Kemudian data-data lapangan kita ada," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10).
Mantan Kapolri ini mengklaim, pemekaran Papua untuk mempercepat pembangunan di kawasan tersebut. Dia juga beralasan ada kepentingan keamanan dan persatuan bangsa di balik rencana pemekaran Papua.
"Kita bicara masalah kesatuan dan persatuan bangsa," ujarnya.
Sejauh ini, ada dua usulan yang masuk soal pemekaran Papua, yakni Papua Selatan dan Papua pegunungan. Namun, dari dua kawasan tersebut hanya Papua Selatan yang sudah siap.
Nantinya, Papua Selatan meliputi kabupaten Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digul. Kendati belum memenuhi syarat pemekaran provinsi, yakni harus memiliki lima kabupaten atau kota, Tito tak ambil pusing. Menurutnya pemekaran tetap dilakukan secara bertahap.
"Idealnya lima tapi anggarannya tidak cukup. Itu kita lakukan bertahap," kata dia.
Tito melanjutkan sebetulnya ada 183 permintaan pemekaran wilayah. Namun permintaan tersebut tak bisa dikabulkan seluruhnya karena keterbatasan anggaran.
"Anggaran kita kan terbatas maka dilakukan moratorium," pungkas Tito.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaDKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMomen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya