Akhir masa jabatan, Bupati Dedy menangis minta maaf ke warga
Merdeka.com - Suasana haru menyelimuti ribuan masyarakat Purwakarta yang pagi tadi, Minggu (25/6) melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di halaman Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta.
Jemaah Salat Id yang datang sejak Pukul 05.30 WIB tersebut memadati halaman Mesjid Agung, Taman Pesanggrahan Padjadjaran, Taman Maya Datar hingga area depan rumah dinas Bupati Purwakarta.
Sebelum rangkaian Salat Id dan Khutbah dimulai, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berkesempatan menyampaikan sambutan atas nama pemerintahan setempat.
Untuk diketahui, sambutan ini merupakan sambutan terakhir dirinya dalam Salat Id sebagai Bupati setelah hampir 10 tahun memimpin Purwakarta.
Dengan raut wajah teduh, pria yang kini gemar mengenakan peci hitam itu meminta maaf kepada seluruh masyarakat, karena belum sempurna dalam melaksanakan pembangunan di Purwakarta.
"Saya hampir 10 tahun menjabat sebagai Bupati, tentu masih ada hal yang belum sempurna dan belum saya selesaikan. Untuk itu saya mohon maaf kepada masyarakat apabila kepemimpinan saya belum sesuai harapan," kata Dedi sambil terisak.
Meski begitu, ia mengaku telah melakukan ikhtiar maksimal untuk melaksanakan pembangunan walaupun dengan anggaran dan kebijakan yang terbatas oleh kewenangan. Oleh karena ikhtiar tersebut, banyak program yang dicitakan berhasil dengan baik.
"Kita berhasil melaksanakan mission impossible, membuka akses jalan lingkar barat di Sukasari untuk warga yang selama ini terisolir aksesnya. Kita juga berhasil membebaskan masyarakat Purwakarta dari mengkonsumsi beras raskin melalui program beras perelek dan ATM beras," ujarnya.
Sambil berurai air mata, Dedi memberikan amanat kepada siapapun yang kelak menggantikan dirinya sebagai Bupati Purwakarta pada Tahun 2018 mendatang.
Amanat tersebut meliputi pola pembangunan yang tidak boleh merusak alam dan lingkungan sekitar. Ia menekankan pembangunan berbasis pedesaan dan kultur yang selama ini dia lakukan agar dilanjutkan oleh Bupati selanjutnya.
"Pembangunan ini harus terus dilanjutkan dengan tanpa merusak alam dan lingkungan. Jangan ada rakyat miskin yang tidak bisa pulang dari rumah sakit karena belum membayar tagihan. Jangan ada rakyat miskin dan anak yatim yang terlantar tanpa perhatian pemerintah," tandasnya.
Usai melaksakan Shalat Ied, seluruh jamaah berebut untuk bersalaman dengan Dedi Mulyadi. Ia tampak melayani permintaan salaman dan berfoto bersama sebelum akhirnya kembali ke rumah dinasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaRUU Masyarakat Adat dinilai janji Jokowi 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaStasiun Purwokerto yang memiliki wajah baru sejak awal tahun 2024. Dengan tujuan memberikan pelayanan yang unggul, memberikan nilai tambah.
Baca Selengkapnya