Akal Bulus Sindikat Jual Beli Ginjal di Bekasi, Rekrut Korban Lewat Facebook dan Bayar Rp135 Juta
Polisi telah menetapkan 12 tersangka dalam kasus ini
Polisi telah menetapkan 12 tersangka dalam kasus ini
Polisi mengungkap modus sindikat kasus jual beli ginjal di Bekasi, Jawa Barat. Para tersangka merekrut korban melalui media sosial facebook.
Para korban kemudian diberangkatkan ke Kamboja untuk melakukan donor ginjal. Tersangka memberangkatkan korban ke luar negeri dengan alasan akan pergi atau melakukan family gathering untuk mengelabui petugas imigrasi. "Pada saat keberangkatan ke luar negeri, ternyata mereka palsukan rekomendasi beberapa perusahaan seolah akan family gathering ke luar negeri. Apabila ditanya petugas Imigrasi akan ke mana? family gathering ini ada surat tugasnya dari perusahaan," ujar dia.
Para tersangka juga memalsukan stempel perusahaan untuk meloloskan para korban ke luar negeri. Tak hanya itu, para pendonor saat itu dijanjikan para tersangka dengan uang Rp135 juta usai menjalani transplantasi ginjal di salah satu rumah sakit di Kamboja. Namun, sebelumnya para pendonor lebih dulu dilakukan observasi selama seminggu. Apabila lolos, korban mendonorkan ginjalnya.
Berdasarkan data, korban berasal dari berbagai latar belakang dan profesi. Ada yang berprofesi sebagai pedagang, guru privat, buruh, dan sekuriti. Bahkan calon pendonor ada yang merupakan lulusan S2 dari Universitas ternama. Polisi menemukan dua akun dan dua grup komunitas yaitu donor ginjal Indonesia dan donor ginjal luar negeri. Ini yang merekrut pendonor-pendonor ginjal. "Kemudian mereka melakukan inbox atau messenger facebook, kemudian dilanjutkan melalui WhatsApp kemudian direkrut," ujar Hengki. Polisi mengatakan, korban juga ada yang direkrut dari mulut ke mulut. Karena ternyata ada yang berubah haluan dari pendonor berubah jadi perekrut. "Ini dari 10, 9 orangnya adalah mantan pendonor," ujar dia.
Polisi melanjutkan, proses transplantasi ginjal tidak dilakukan di Indonesia tapi di Kamboja. Pada saat memberangkatkan para pendonor ke luar negeri ternyata memalsukan rekomendasi beberapa perusahaan seolah-olah akan melakukan family gathering ke luar negeri. "Apabila ditanya petugas imigrasi akan ke mana? family gathering ini ada surat tugasnya dari perusahaan. Ada perusahaan yang dipalsu oleh kelompok ini seolah-olah akan family gathering termasuk stempelnya," ujar dia.
Namun sebelum proses transplantasi, saat di Kamboja, para pendonor diobservasi kurang lebih selama seminggu sembari menunggu calon penerima dari pada ginjal diresiver dipertemukan. Setelah itu, dilaksanakan transplantasi ginjal masa penyembuhan tujuh hari baru kembali ke Indonesia.
Setelah korban mendonorkan ginjalnya, para tersangka kemudian mentransfer uang dijanjikan sebelumnya ke rekening pribadi masing-masing korban. "Kemudian para sindikat Indonesia terima pembayaran Rp200 juta, Rp135 juta dibayar pendonor. Sindikat terima Rp65 juta per orang, dipotong ongkos operasional pembuatan paspor. Kemudian naik angkutan dari bandara ke rumah sakit dan dan sebagainya," pungkas dia. Reporter: Ady Anugrahadi
Fakta Baru Kasus TPPO Jual Beli Ginjal, korban direkrut lewat Facebook
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah unggahan di media sosial Facebook pada 1 Oktober 2023 yang mengklaim Anies Baswedan gagal menjadi calon presiden (capres).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaBerikut kata-kata galau tapi lucu buat status di FB dan media sosial lainnya yang sangat menghibur.
Baca SelengkapnyaKorban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca SelengkapnyaSebuah video Facebook mengklaim bahwa Gibran melakukan politik uang kepada warga
Baca SelengkapnyaViral di media sosial Facebook, seorang polisi selingkuh dengan istri tahananlapas narkotika Tanjung Jabung Timur.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi petani, Adli pernah bekerja sebagai tukang bangunan. Dia juga pernah bekerja di sebuah gudang garmen
Baca SelengkapnyaSegala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi.
Baca Selengkapnya