Agus Yudhoyono usul Jokowi kirim pengamat pantau krisis Rohingya
Merdeka.com - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo terkait krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar. Melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Agus memberikan beberapa rekomendasi. Salah satunya yaitu mengirim pengamat perdamaian independen.
Agus mengatakan, pengamat tersebut ditugaskan untuk melihat langsung kondisi di Myanmar. Dia mengatakan, pengamat tersebut tidak harus di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
"Rekomendasi kami ada kemungkinan yang baik untuk mengirimkan yang dinamakan dengan pengamat perdamaian yang bersifat independen, independent observers," kata Agus di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (20/9).
Dia menjelaskan, pengamat tersebut akan memberikan laporan yang objektif dan tidak berpihak. Lalu, kata dia, pengamat tersebut memberikan peran positif. Dan memberikan serta memastikan informasi di media massa terkait kejadian tersebut.
"Kita juga bisa mengirimkan personel terpilih sebagai observers pengamat di lapangan. Tujuannya yaitu untuk melihat apakah memang kejadian di Myanmar memang sesuai pemberitaan," tambah dia.
Tetapi, kata Dia, rekomendasi tersebut yang memutuskan adalah pihak pemerintah. Tetapi dia pun terus mendukung terkait keputusan pemerintah untuk Rohingya. "Intinya setiap komponen bangsa dan secara serius menyelesaikan isu rohingya dan kita berani menyuarakan isi hati dan fikiran kita dan jika didengarkan ini adalah demokrasi dan didengarkan satu sama lain. Dan membuka dan pandangan serta pendapatnya," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaGus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani persoalan lahan dengan pendekatan yang baik.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnya