Afghanistan minta Indonesia jadi tuan rumah pertemuan ulama
Merdeka.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan trilateral ulama dari Indonesia, Afghanistan dan Pakistan yang akan diselenggarakan di Jakarta dalam waktu dekat ini. Pertemuan para ulama ini salah satunya untuk membahas solusi bagi Afghanistan yang selama ini terjadi konflik antara pemerintah dan Taliban.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, pelaksanaan pertemuan ulama tiga negara ini atas permintaan Afghanistan, bukan inisiatif langsung dari pemerintah Indonesia.
"Indonesia diminta karena Indonesia dinilai sebagai negara yang netral, negara yang tidak memiliki kepentingan langsung baik politik maupun ekonomi. Indonesia juga negara muslim paling besar," katanya di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/3).
Alasan yang tak kalah pentingnya ialah karena Indonesia memiliki rekam jejak dalam penyelesaian berbagai konflik internal dan berujung pada perdamaian. "Semua elemen itu yang akhirnya menjadikan Afghanistan meminta Indonesia untuk berkontribusi. Baik di bidang peace building maupun peace process," tambah Retno.
Saat berlangsung pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan semua pihak di Afghanistan belum lama ini, berbagai pihak di sana juga setuju atas kontribusi atau peran serta Indonesia selama ini dalam upaya perdamaian.
"Dari kunjungan terakhir ke Afghanistan yang kita siapkan segera adalah pertemuan ulama trilateral antara Indonesia, Pakistan dan Afghanistan. Pertemuan trilateral ini sudah didahului dengan pertemuan bilateral ulama dan ulama Afghanistan berkunjung ke Indonesia. Sudah dua kali ke Indonesia bertemu ulama Indonesia," ujarnya.
Rencana pertemuan ulama trilateral ini juga telah disampaikan Wapres JK di Afghanistan saat menjadi tamu kehormatan dalam acara Kabul Peace Process Conference. Peserta konferensi dari 24 negara dan beberapa organisasi internasional tahu akan ada pertemuan ulama trilateral.
"Sekarang kita lakukan pertemuan intensif dengan Pakistan untuk membahas wakil ulama dari Pakistan. Pada tingkat pemerintah komunikasi sudah dilakukan. Kita akan intensifkan dengan pihak lain terkait," jelas Retno.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaHubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu 2024, Jangan Ada Saling Serang dan Fitnah
Dua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnya7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca Selengkapnya