Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Padati Tradisi Jedogan di Serang
Merdeka.com - Suasana takbiran di Kota Serang sangat mengkhawatirkan. Ribuan orang berdesakan di pusat perbelanjaan royal, Kota Serang tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Berbelanja dengan berdesakan atau disebut jedogan menjadi tradisi di Kota Serang setiap menjelang hari raya lebaran. Ribuan warga Kota Serang Tumpah di jalan yang ditutup dan dipenuhi pedagang pakaian untuk kebutuhan lebaran.
Masyarakat yang datang dan berbelanja banyak ditemui tidak menggunakan masker. Selain telah menjadi tradisi, masyarakat memilih berbelanja secara berdesakan karena harga di lokasi tersebut murah.
"Lagi nyari baju koko. setiap tahun gini (jedogan), harganya murah. Kalau Corona, ya mudah mudahan sehat-sehat aja semuanya," ujar Rian salah satu warga yang datang untuk berbelanja ke Royal, Rabu (12/5).
Hingga malam hari, pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Kota Serang dan sekitarnya terus membludak.
Sementara itu, saat di konfirmasi Kepala Dinas kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Astuti enggan berkomentar banyak saat di konfirmasi terkait suasana pusat perbelanjaan royal.
"Ini dimana,"ujar Ari saat di konfirmasi di group WhatsApp Info Covid-19 Banten, Rabu (12/5).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaSelain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya