5 Orang Termasuk Ketua RT di Tasikmalaya Jadi Tersangka Pengeroyokan Maut
Merdeka.com - Kepolisian resor Tasikmalaya menetapkan lima tersangka dalam kasus tewasnya Uci Sanusi Pane (50). Sebelum menetapkan tersangka, polisi sempat mengamankan 35 warga yang diduga terlibat dalam aksi penganiayaan kepada korban.
"Kelima orang ini berinisial P (31), S alias L (21), S (54), MI (34), dan M (54)," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono, Rabu (1/12).
Kelima orang tersebut diketahui memiliki peran berbeda dalam aksi penganiayaan. P dan S alias L memukul korban di bafan kepala belakang, dada dan perut menggunakan balok kayu. Sedangkan S, MI dan M diduga menghasut agar korban dibunuh.
"Tiga orang yang turut serta (menghasut agar korban dibunuh) ini ada Ketua RT dan Linmas," ungkapnya.
Rimsyahtono mengatakan bahwa sebelum menetapkan lima tersangka, polisi memang sempat mengamankan 35 orang yang diduga terlibat dalam penganiayaan. Dengan penetapan lima orang itu, 30 orang warga lainnya dikembalikan ke rumahnya masing masing.
"Berdasarkan keterangan dan faktanya tidak terlibat penganiayaan. Saya imbau masyarakat jangan main hakim sendiri. Jangan sekali kali berbuat kekerasan, serahkan pada kami kalau ada hal seperti itu," sebutnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya, AKP Dian Purnomo menjelaskan bahwa aksi pengeroyokan dilakukan para pelaku karena kesal dan emosi terhadap korban yang dianggap berbuat onar, dan mengancam warga saat mencari pujaan hatinya.
"Korban telah meresahkan warga juga akan mengancam membakar salah satu rumah dan mengancam mau menculik satu per satu warga," jelasnya.
Dalam kasus tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti mulai sepeda motor, baju, celana, kayu hingga sandal. Untuk lima orang yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka itu, pihaknya menerapkan pasal 170 ayat 2 ke-3 juncto pasal 55 KUHP.
"Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," tutup Dian.
Sebelumnya, Uci Sanusi Pane asal Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia setelah dikeroyok warga saat hendak apel ke rumah pujaan hatinya. Aksi penganiayaan dilakukan sekelompok warga karena Uci berbuat onar saat mengetahui pujaan hatinya tidak ada di rumah ketika akan dia apeli.
"Benar ada kasus penganiayaan yang menyebabkan korbannya tewas. Saat ini anggota dari Reskrim sedang di lapangan," tutur Rimsyahtono.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat Uci yang diduga sedang ada di bawah pengaruh minuman keras mendatangi perkampungan untuk mencari pujaan hatinya yang bernama Sunarti pada Selasa (30/11) dini hari.
Saat tiba di lokasi kampung yang dituju, ternyata Uci tidak mengetahui secara persis lokasi rumah Sunarti. Uci pun kemudian bertanya kepada salah seorang pemuda yang bernama Topa (33) warga sekitar yang kebetulan sedang melakukan kegiatan malam.
Topa saat itu mengantarkan Uci ke rumah Sunarti yang dimaksudkan. "Saat sampai di rumah Sunarti, ternyata yang bersangkutan tidak ada. Korban mengira Sunarti disembunyikan oleh warga masyarakat, lalu kemudian dia mengamuk marah-marah sambil mengancam warga," ungkap Rimsyahtono.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaRibuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaMayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan
Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaTanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan
Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca Selengkapnya