4 Hari Aturan Tes PCR dan Antigen Dicabut, Penumpang Kereta Api dan Pesawat Meningkat
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa ada kenaikan jumlah penumpang kereta api maupun pesawat setelah aturan wajib tes PCR dan Antigen dihapus. Peningkatan penumpang terjadi sejak empat hari usai aturan pelaku perjalanan tak harus tes Covid-19 diberlakukan.
"Selama empat hari ini meningkat. Melihat kondisi di stasiun dan bandara yang (data penumpang) meningkat signifikan. Kita tunggu hingga minggu depan untuk jumlah pastinya," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Balai Yasa Yogyakarta, Sabtu (12/3).
Kemenhub memprediksi kenaikan akan signifikan pada saat Ramadan maupun Idulfitri mendatang. Untuk itu, Kemenhub akan melakukan koordinasi lintas sektor dan melakukan kajian mobilitas masyarakat. Hal ini dilakukan untuk tetap mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
"Belajar dari dua kali Lebaran saat pandemi, kita jadi tahu karakter serta pola masyarakat. Kami memfinalisasi hasil kajian sebagai rujukan untuk menyiapkan berapa jumlah armada untuk transportasi. Bagaimana jumlah kapasitas dan syarat kesehatan masih dibahas," ungkap Adita.
Adita berharap agar pengelola transportasi untuk melakukan pengawasan yang ketat terutama penerapan protokol kesehatan bagi penumpang.
Adita membeberkan protokol kesehatan tak bisa ditawar meski pemerintah telah melakukan relaksasi berupa tak lagi mewajibkan tes PCR dan Antigen bagi pelaku perjalanan.
Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Meningkat 20 Persen
Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Iwan Risdianto mengatakan sejak penerapan aturan batu tentang PPDN, jumlah penumpang mengalami peningkatan. Ia mengaku saat ini rata-rata jumlah penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin sekitar 25 ribu.
"Dari data yang kami terima ada kenaikan 15-20 persen. Sebelumnya 22 ribuan, setelah pelaksanaan (aturan baru) mencapai 25 ribuan pax," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (11/3).
Meski penumpang mengalami peningkatan, tetapi jumlah penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar masih fluktuatif. Ia merinci, pada tanggal 7 Maret setidaknya ada 181 penerbangan yang take off dan landing.
"Tanggal 8 turun menjadi 171 penerbangan. Tanggal 9 Maret, meningkat lagi jadi 185," bebernya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaRencananya, BLT tersebut akan mulai dibagikan pada bulan Maret atau bertepatan dengan bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca Selengkapnya