Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Bocah Bersaudara di Simalungun Terjangkit Difteri, 1 Meninggal Dunia

3 Bocah Bersaudara di Simalungun Terjangkit Difteri, 1 Meninggal Dunia Dokter Ayodhia Pitaloka Pasaribu. ©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Difteri masih menjadi ancaman serius di Sumatera Utara. Setelah sebelumnya merenggut nyawa mahasiswa, seorang anak asal Perdagangan, Kabupaten Simalungun juga meninggal akibat penyakit itu setelah dirawat di RSUP H Adam Malik Medan.

Anak yang meninggal dunia akibat difteri berinisial HS (5). Tiga saudaranya, YS (6), RS (3), dan MS (2), juga masih dirawat. YS dinyatakan sebagai probable difteri, RA suspect difteri, sedangkan MS masih diobservasi karena ada kontak dengan saudara-saudaranya.

"Kita sedang merawat 3 orang dari 1 anggota keluarga dikirim dari Perdagangan, Simalungun, yang pertama anak laki-laki usia 6 tahun kemudian yang kedua laki-laki perempuan usia 3 tahun dan yang ketiga itu adiknya usia 2 tahun," kata Ayodhia Pitaloka Pasaribu, dokter penanggung jawab pasien di RSUP H Adam Malik, Jumat (6/12).

Korban Dalam Kondisi Tak Baik Dibawa ke RS

Ketiga pasien saat ini dalam kondisi membaik dibandingkan pertama dirawat di RSUP H Adam Malik. Setelah diberi terapi, responsnya semakin bagus.

Sementara saudara mereka, HS, tidak tertolong. Bocah itu meninggal dunia di RSUP H Adam Malik, Rabu (4/12) pagi. Ayodhia mengatakan, pasien itu memang sudah dalam kondisi tidak baik saat dibawa ke rumah sakit pada Senin (2/12).

"Datang ke kami sudah dengan napas yang sesak, kemudian sudah mengorok, sudah bengkak di leher, penurunan kesadaran juga sudah terjadi. Tekanan darah sudah rendah, kemudian nadi juga sudah halus," ujar Ayodhia.

30 Anak Terjangkit Difteri Dirawat Sejak 2017

Puluhan anak-anak pasien difteri sudah dirawat di RSUP H Adam Malik Medan. Sejak 2017 jumlahnya mencapai 30 orang.

"Itu hanya anak-anak, yang meninggal 1 orang ini, itu pun karena terlambat. Kalau yang dewasa saya kurang tahu," ujar Ayodhia.

Para pasien difteri ini berasal dari sejumlah daerah di Sumut. Salah satunya dari Kota Medan.

Ayodhia mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah dalam penanganan pasien difteri di RSUP H Adam Malik Medan. Obat-obatan, seperti antibiotik dan serum antidifteri cukup tersedia karena mereka terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumut.

Dia menjelaskan difteri merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyebaran dan progresnya sangat cepat, dan seharusnya dapat dicegah dengan immunisasi lengkap.

Gejala difteri seperti flu biasa, batuk pilek kemudian demam, tapi demamnya tidak tinggi. "Jadi kalau ada demam yang tidak tinggi kemudian dengan batuk pilek dan nyeri menelan sebaiknya masyarakat langsung ke pusat kesehatan supaya langsung diperiksa. Kalau dokternya buka ada selaput putih (di saluran pernapasan) maka diagnosa banding difteri harus masuk di situ, walaupun ada jenis penyakit yang lain sebenarnya," tukas dia.

Difteri kembali menjadi perhatian setelah seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Nurul Arifah Ahmad Ali (20) meninggal dunia di RSUP H Adam Malik, Medan, pada Sabtu (21/9). Warga Negara Malaysia ini diduga meninggal karena penyakit itu.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri

Kembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri

Kembalinya SYL diperiksa, diketahui merupakan lanjutan dari pemeriksaan yang sudah dilakukan penyidik pada Kamis (11/1) kemarin.

Baca Selengkapnya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.

Baca Selengkapnya
Pertama Kali Memilih, Sekelompok Anak Muda dan Santri di Yogya Putuskan Dukung AMIN

Pertama Kali Memilih, Sekelompok Anak Muda dan Santri di Yogya Putuskan Dukung AMIN

Mereka baru pertama kali akan menggunakan hak pilih dan hak suaranya di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Batuk Bawaan Hamil, Ketahui Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Batuk Bawaan Hamil, Ketahui Cara Mengatasinya

Batuk bawaan hamil memiliki tanda dan ciri yang berbeda.

Baca Selengkapnya
4 Penyakit yang di Masa Lalu yang Sering Dikira Disebabkan oleh Sihir

4 Penyakit yang di Masa Lalu yang Sering Dikira Disebabkan oleh Sihir

Keterbatasan pengetahuan masyarakat di masa lalu menyebabkan sejumlah penyakit kerap dikira sebagai hasil perbuatan sihir.

Baca Selengkapnya
Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Membiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.

Baca Selengkapnya
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi

Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi

Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan

Baca Selengkapnya