3 Anak Diduga Korban Pencabulan di Luwu Timur Hari Ini Jalani Pemeriksaan Psikologi
Merdeka.com - Tiga anak diduga korban pencabulan ayah kandung di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjalani pemeriksaan psikologi forensik di Mapolda Sulsel. Pemeriksaan psikologi forensik tersebut dilaksanakan setelah penyidik berhasil mendapatkan keterangan dari orang tua korban.
"Sudah (hadir) dan sedang dalam pemeriksaan psikologi forensik," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Rabu (1/11).
Adapun kehadiran ketiga korban berdasarkan undangan pemanggilan Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polda Sulsel kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar pada Senin (29/11) lalu. Menurut Ramadhan, pemeriksaan itu diperkirakan berlangsung satu minggu.
"Pemeriksaan psikologi forensik itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Minimal 1 minggu, terhadap ketiga anak yang diduga dilakukan kasus pencabulan tersebut," tutur dia.
Sebelumnya, kasus dugaan pencabulan dilakukan ayah kandung terhadap tiga anaknya di Luwu Timur (Lutim) memasuki babak baru. Bareskrim Mabes Polri membuka kembali penyelidikan kasus itu dengan mengeluarkan laporan tipe A tertanggal 12 Oktober 2021.
Keputusan Bareskrim membuka kembali penyelidikan kasus tersebut disambut baik kedua belah pihak, yakni ibu korban sebagai pelapor dan juga ayahnya sebagai terlapor. Sejak kasus ini dibuka kembali, kedua orang tua tiga anak telah menjalani pemeriksaan baik di Polres Lutim maupun Polda Sulsel.
Terbaru, Polda Sulsel telah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor yakni ibu tiga anak di Lutim yang diduga dicabuli ayah kandungnya. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar yang melakukan pendampingan membenarkan jika penyidik Polda Sulsel telah memeriksa kliennya.
Direktur LBH Makassar Muh Haedir mengatakan, ibu tiga anak korban pencabulan telah dua kali diperiksa penyidik Polda Sulsel.
"Iya, diperiksa sebagai pelapor atau sebagai ibu korban. Diperiksa di Polda Sulsel," ujarnya melalui telepon, Jumat (5/11).
Haedir mengatakan, kliennya diperiksa terkait laporan model A yang dikeluarkan oleh kepolisian. Laporan itu merupakan tindak lanjut setelah adanya asistensi Bareskrim Mabes Polri setelah kasusnya mencuat kembali.
"Polisi baru memeriksa ibunya, sementara tiga anaknya yang menjadi korban masih belum," tuturnya.
Menurutnya, pemeriksaan terhadap tiga anak itu perlu pertimbangan matang. Ia beralasan faktor psikis tiga anak tersebut harus dijaga.
"Banyak hal yang harus dipertimbangkan terkait psikologi dan lain-lain," tegas Haedir.
Meski begitu, jika penyidik Polda Sulsel akan memeriksa korban, pihaknya sudah siap. Ia menegaskan akan mendampingi ketiganya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis
Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaPolisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMengurai Penyebab Ibu Kandung di Bekasi Tusuk Anak 20 Kali hingga Tewas, Benarkah Ada Gangguan Psikologis?
Saat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaPolisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca Selengkapnya