2 Orang Terjebak di Runtuhan Kantor Gubernur Sulbar, Evakuasi Butuh Alat Berat
Merdeka.com - Tim SAR tengah melakukan evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan akibat gempa di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1). Ada yang selamat, ada juga yang meninggal dunia.
Kepala Basarnas Mamuju, Saidar Rahmanjaya mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi di usaha bengkel seorang warga. Tepatnya di Jalan Monginsidi, Mamuju.
“Evakuasi di usaha bengkel, ada 8 orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan. 4 Orang sudah dapat dievakuasi, 3 orang selamat, 1 meninggal,” jelas Saidar saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/1).
Selain di usaha bengkel tersebut, Tim SAR juga melakukan evakuasi terhadap korban di reruntuhan kantor Gubernur Sulbar.
"Masih melakukan evakuasi di Kantor Gubernur, di sana masih ada dua orang masih terperangkap. Tapi belum bisa ditemukan korban dalam suatu reruntuhan masih di dalam dia. Tapi masih bisa ngomong kalau diajak komunikasi dari jauh, indikasi masih selamat," jelas dia.
©BASARNAS/AFPSaat ini Tim SAR masih terus secepatnya melakukan evakuasi kepada dua orang yang terjebak tersebut. Meski belum bisa dievakuasi, tapi korban masih bisa bicara.
“Insya Allah, karena kalau kita tanya namanya dia masih bisa nyaut dari jauh. Tapi kita tidak bisa membongkar bongkahan yang begitu besar di sana reruntuhan itu. Karena ini bangunan lama istilahnya tiangnya besar-besar gitu ya,” katanya.
Tim SAR butuh alat berat untuk melakukan evakuasi. Sebab, runtuhan rata-rata beton yang tidak bisa diangkat dengan tenaga manusia.
“Kendala yang paling utama adalah kita kekurangan alat berat ya itu, kekurangan alat berat untuk membongkar istilahnya reruntuhan-reruntuhan.”
“Karena kondisinya rata-rata beton itu masalahnya, atau peralatan eksprikasi ini bisa untuk membuka jalur-jalur yang keras termasuk itu juga beton dan besi. Jadi kita masih kekurangan alat itu, makanya kami menunggu ini bantuan dari Makassar dan Palu,” terang dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnya