175 Pengungsi Kerusuhan Wamena Tiba di Medan
Merdeka.com - Sebanyak 175 pengungsi akibat kerusuhan di Wamena, Papua, tiba di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Senin (21/10). Sebagian besar warga Sumut ditambah warga Aceh dan Riau.
Para pengungsi menempuh perjalanan sekitar 10 hari dari Papua hingga tiba di Medan. Mereka menumpang kapal laut dari Jayapura menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Selanjutnya, pengungsi ini diangkut 8 unit bus Antar Lintas Sumatera (ALS) menuju Medan.
Di antara 175 pengungsi, 166 orang di antaranya merupakan warga 12 kabupaten/kota di Sumut. Sementara 5 orang merupakan warga Aceh Tenggara dan 4 orang warga Riau. Selama ini mereka bekerja dan berusaha di Wamena.
Kedatangan para pengungsi ini disambut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama pejabat terkait. Dia menegaskan, pendidikan anak-anak pengungsi ini harus menjadi prioritas untuk segera diurus. Dia meminta pihak terkait melakukan pendataan dan memfasilitasi administrasinya.
“Saya minta ini tolong fasilitasi, kalau tidak mampu tolong sampaikan ke saya segera, nanti akan kita fasilitasi seragam sekolah, buku, dan sepatunya. Jangan sampai anak-anak putus sekolah,” ucap Edy.
©2019 Merdeka.com/Yan MuhardiansyahDia juga meminta agar pemerintah kota/kabupaten membantu warganya yang baru tiba dari Wamena. Kehidupan mereka harus ditopang setidaknya hingga 3 bulan ke depan.
Gubernur Sumut juga memberikan tali asih dan bingkisan untuk para pengungsi. Selanjutnya, mereka akan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing, didampingi para penjemput yang mewakili kabupaten/kota.
Edy pun berpesan agar para pengungsi selalu semangat menjalani hidupnya dan menyesuaikan diri dengan tempat tinggal baru. "Saya senang kalian bisa tertawa-tawa lagi, saya tak senang kalian susah, hadapi hidup dengan pasti," pesannya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis memaparkan, data awal pengungsi yang terdata dan akan dipulangkan berjumlah 264 orang. Jumlahnya kemudian berkurang menjadi 202 orang.
©2019 Merdeka.com/Yan MuhardiansyahAwalnya kapal direncanakan mengantar pengungsi sampai Belawan, Medan. Namun dikarenakan kapal yang digunakan diperbaiki, maka perjalanan dilanjutkan dengan 8 bus ALS dari Tanjung Priok.
Selain itu, ada keluarga yang turun di Jakarta lantaran ada seorang ibu yang sudah hamil tua. "Jadi yang tiba di Medan, pengungsi berjumlah 175 orang karena turun di Makassar 2 orang, dan di Jakarta 25 orang," kata Riadil.
Ini merupakan pemulangan terakhir pengungsi Wamena ke Sumut, karena tidak ada lagi warga asal Sumut yang minta pulang. Sebanyak 94 pengungsi asal Sumut di Jayapura memilih kembali ke Wamena, setelah suasana kondusif.
"Dan mereka semua sudah kita terbangkan lagi ke Wamena pakai Hercules," terang Riadil.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaPemuda Tewas Disabet Sajam di Mampang Ternyata Sudah Janjian Tawuran Via Medsos
Pemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera
Tim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya