14 Penerbangan di Pekanbaru Terdampak Kabut Asap
Merdeka.com - 14 jadwal penerbangan di Bandara Internasionl Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengalami keterlambatan akibat kabut asap imbas kebakaran hutan dan lahan, Minggu (22/9). Bahkan, 9 penumpang terpaksa pindah ke Bandara Internasional Minang Kabau di Kota Padang, Sumatera Barat.
"Saat ini sudah ada sekitar 14 pesawat yang mengalami keterlambatan dari jadwal yang seharusnya. Jadi banyak yang delay karena pesawat yang masuk ke bandara mengalami keterlambatan," ujar Officer In Charge Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Benni Netra kepada merdeka.com di ruang kerjanya.
Benni menjelaskan, selain ditunda, ada satu pesawat Malindo Air dari Bandara Internasional Subang Skypark, Malaysia terpaksa batal terbang ke Bandara Pekanbaru.
"Tadi pagi empat pesawat tujuan Pekanbaru terpaksa dialihkan pendaratan karena akibat kabut asap. Sebelum dialihkan, ada beberapa pesawat sempat holding (berputar-putar) di udara selama dua jam," kata Benni.
Benni menyebutkan, untuk maskapai yang jadwalnya ke Pekanbaru tapi dialihkan antara lain dua pesawat Lion Air dan Batik Air ke bandara Batam. Satu pesawat Batik ke Tangerang.
"Tapi pesawat dari Subang, Malaysia, akhirnya batal berangkat ke Pekanbaru. Belum tahu apakah hari ini, besok atau kapan diberangkatkan," ucap Benni.
Sementara itu, ada sembilan orang penumpang yang merupakan satu rombongan hendak menuju Pontianak, dengan pesawat Citilink, pada Minggu pukul 13.00 WIB. Kabut asap membuat pesawat mereka batal terbang.
Wahid (51), salah seorang penumpang Citilink itu mengaku sudah melakukan pengambilan biaya tiket penerbangan atau refaund.
"Kami sudah pesan dua unit travel untuk menuju Padang. Tiket pesawat Rp 1.339.000, tadi sudah kami refaund. Katanya Senin besok berangkat dari Bandara Padang," kata Wahid di lokasi.
Wahid dan teman-temannya terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar travel dan biaya penginapan satu malam di Padang.
"Karena besok, kami harus sudah sampai di Pontianak. Kami kerja di sana," ucapnya.
Mentan Amran Batal ke Pekanbaru Akibat Kabut Asap
Pesawat Garuda Indonesia GA 172 yang ditumpangi Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman masih berada di Jakarta. Pesawat itu ditunda karena kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Pak Menteri (Amran) pakai Garuda sampai 4 kali mengalami delay (ditunda). Karena itu, beliau (Amran) tidak jadi terbang ke Pekanbaru," ujar Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman, Minggu (22/9).
Amran dijadwalkan menghadiri acara Rembug Utama Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Expo 2019 yang digelar Pemerintah Kota Pekanbaru di Gedung Balai Serindit Gubernuran, Minggu jam 10.00 Wib. Dalam jadwal pesawat Garuda, Amran seharusnya tiba pukul 10.30 Wib, namun gagal karena kabut asap.
Kabid IKP Kominfo Pekanbaru, Mawardi saat dikonfirmasi membenarkan Menteri Pertanian RI belum diterbangkan ke Pekanbaru dari Jakarta.
"Tadi pagi informasi dari protokol menteri, Pak Menteri sudah berada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Informasinya juga sempat masuk pesawat, tapi turun lagi karena kabut asap di Pekanbaru," kata Mawardi.
Tak hanya Garuda, pesawat Malindo asal Subang Malaysia, balik kanan ke bandara asalnya. Sebab, jarak pandang di Pekanbaru masih terbatas akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Untuk pesawat Garuda GA172 seharusnya tiba di Bandara SSK II Pekanbaru pukul 10.20 Wib. Tapi belum berangkat dari Jakarta karena menunggu jarak pandang membaik," ujar Officer In Charge Angkasa Pura, Bandara SSK II Pekanbaru, Benni Netra kepada merdeka.com di ruang kerjanya.
Hingga kini, pesawat tersebut masih parkir di Bandara International Cengkareng Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat tersebut belum diterbangkan, dengan alasan kabut asap dan jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II masih 600 meter.
"Saya tidak tahu siapa saja penumpang di Garuda. Tapi yang jelas GA 172 itu belum berangkat," kata Benni.
Sedangkan, untuk maskapai Citilink QG 936 yang juga dari Soekarno Hatta Jakarta dijadwalkan untuk mendarat sekitar pukul 08.15 WIB, serta Malindo Air OD 362 dari Subang, Malaysia yang dijadwalkan mendarat pukul 08.30 WIB juga sempat berputar-putar di udara Pekanbaru. Mereka dialihkan ke Batam, dan ke bandara asalnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS
Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaBatalkan Izin Lapangan untuk Kampanye Akbar AMIN, Kades di Pasuruan Dilaporkan Bawaslu
Laporan ke Bawaslu ini dilakukan oleh Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Andry Ermawan.
Baca SelengkapnyaPembagian Tak Rata, Kawanan Maling Berkelahi sampai Tewas di Pekanbaru
Pelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaKapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya