14 Nakes di Pontianak Batal Divaksinasi Covid-19 karena Komorbid
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat Sidiq Handanu mengatakan 14 tenaga kesehatan di daerah itu tidak layak divaksin karena memiliki penyakit bawaan (komorbid) berdasarkan hasil skrining.
"Dari sebanyak 108 tenaga kesehatan yang dijadwalkan yang hadir pada saat vaksinasi hanya 105 orang, setelah dilakukan skrining hanya 72 orang yang layak, 19 orang ditunda, dan 14 orang tidak layak," kata dia di Pontianak, Kamis (14/1) seperti dilansir Antara.
Dia menjelaskan pelaksanaan vaksinasi untuk 105 tenaga kesehatan itu di 36 fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan klinik yang melayani imunisasi, tersebar di Kota Pontianak.
"Untuk tenaga kesehatan yang mengalami penundaan vaksinasi tersebut, karena penyakitnya bisa dipulihkan dengan obat dan istirahat yang cukup," ujarnya.
Data Dinkes Kota Pontianak menyatakan 5.500 tenaga kesehatan akan menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 tahap pertama di wilayah itu.
"Untuk tahap pertama sesuai arahan dari pemerintah pusat, maka vaksinasi ini kami prioritaskan bagi tenaga kesehatan dan petugas lapangan yang ada di Kota Pontianak," kata Sidiq.
Ia menyebut mereka yang termasuk tenaga kesehatan itu, yakni orang yang berkecimpung di bidang medis, antara lain dokter dan perawat.
"Tetapi dari jumlah 5.500 tenaga kesehatan itu, nantinya tidak semuanya bisa dilakukan vaksin, tetapi dipilah lagi, karena bagi yang sudah terpapar belum bisa divaksin untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan selanjutnya, termasuk yang memiliki penyakit lainnya," ujar dia.
Setelah tenaga kesehatan selesai divaksin, kata dia, dilanjutkan dengan vaksinasi bagi TNI/Polri dan ASN serta para guru yang tugasnya banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Setelah itu baru dilanjutkan bagi masyarakat umum," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHeboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKampung Bahari Digerebek, Puluhan Orang Ditangkap & Senpi, Narkoba Hingga Bom Asap Disita
Pihaknya masih mendalami peran-peran dari pada pelaku. Hasil tes urine menujukkan 21 orang positif narkoba jenis sabu.
Baca Selengkapnya