Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

118 daerah aliran sungai di Indonesia rusak parah, banjir mengintai

118 daerah aliran sungai di Indonesia rusak parah, banjir mengintai Ilustrasi. ©2015 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Bencana banjir bisa saja mengancam berbagai daerah di Indonesia. Sebab, dari 450 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tersebar di tanah air, 118 diantaranya berada dalam kondisi kritis. Jika tidak segera ditanggulangi, potensi terjadinya bencana terutama banjir semakin besar.

Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Henry Bastaman usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Restorasi DAS di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Selasa (25/8).

Menurut dia, kondisi tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan sistem sidik cepat yang dikembangkan Balitbang. Jumlah tersebut naik lima kali lipat dibandingkan 2006 yang hanya 20 DAS. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lanjut dia, akan meninjau ulang manajemen pengelolaan DAS yang ada saat ini.

"Kami akan meninjau ulang manajemen pengelolaan DAS yang ada saat ini. Bergabungnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diharapkan bisa menyelesaikan ini dengan cepat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, pakar dan pemerhati lingkungan, Emil Salim mengemukakan, Indonesia diambang kerusakan lingkungan, sebab pembangunan yang dijalankan pemerintah selama ini lebih mengutamakan sektor ekonomi melalui pembangunan material. Pemerintah harus mengubah cara pembangunan, yakni dengan tiga jalur ekonomi, sosial dan lingkungan.

"Pembangunan melalui tiga jalur tersebut dengan fokus utama restorasi Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui one river, one plan and one management. Jika itu dilaksanakan, Indonesia akan terselamatkan dari kekurangan air di tahun 2030 mendatang," kata Emil, yang juga Ketua Forum DAS Indonesia yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup tersebut.

Lebih lanjut, Emil Salim mengatakan kondisi DAS di Indonesia rusak berat. Hal tersebut terlihat saat musim penghujan meskipun curah hujannya kecil mengakibatkan banjir, sementara saat musim kemarau Indonesia mengalami kekurangan air.

"Pemerintah harus segera melakukan restorasi DAS dan mengubah regulasi pengelolaannya," imbuhnya.

Lanjut dia, selama ini regulasi pengelolaan DAS cenderung bersifat sektoral. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementeria Pekerjaan Umum seharusnya bersama-sama mengambil prakarsa membuat master plan DAS.

"Tahun 2015 Indonesia mengalami kekeringan dan banjir saat musim hujan. Bagaimana di tahun 2030 atau di tahun 2045 saat 100 tahun Indonesia merdeka?," tandasnya.

Pemerintah harus segera melakukan evaluasi kesehatan DAS dengan memberikan perlindungan dan pemanfaatan DAS sesuai kemampuannya. Jika hal tersebut tidak segera dilakukan, maka Indonesia akn mengalami kerusakan lingkungan yang menyebabkan air berkurang.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004

Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia
Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya
Ada
Ada "Sungai" yang Panjang dan Berkelok-kelok di Atmosfer Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan

Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya
Tak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi
Tak Disangka, Daerah di Indonesia Ini Simpan Harta Karun 5 Miliar Barel Minyak Bumi

Menurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.

Baca Selengkapnya