109 Orang di Ogan Ilir Dipecat, Gubernur Sumsel Pastikan Tak Kekurangan Tenaga Medis
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru tengah mencari akar masalah dan kronologi pemecatan 109 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir. Meski demikian, dia memastikan pemecatan itu tak membuat provinsi Sumsel kekurangan tenaga kesehatan.
Menurut Deru, tenaga medis yang ada di seluruh tempat layanan kesehatan, terutama di RS rujukan Covid-19 di provinsi itu masih mampu bekerja maksimal. Mereka tidak berpengaruh terhadap sikap rekan sejawatnya yang memilih mogok kerja dan berujung pemecatan.
"Sementara ini kita tidak ada kekurangan tenaga medis. Mereka penuh semangat menangani (Covid-19)," ungkap Deru, Selasa (26/5).
Deru mengaku tidak mengetahui persis penyebab timbulnya pemecatan. Dia belum menerima laporan resmi dari anak buahnya.
"Saya masih menunggu laporan dari BKD, bagaimana status mereka (tenaga kesehatan yang dipecat). Kalau sudah ada kronologi lengkapnya, saya baru bisa simpulkan," kata dia.
Sebagai kepala daerah tingkat satu, Deru berharap dapat memberikan solusi dalam masalah ini yang ujung-ujungnya terbaik bagi semua pihak. Jika memungkinkan, dirinya meminta Bupati Ogan Ilir mengangkat atau mempekerjakan kembali pekerja yang dipecat.
"Bisa tetap diangkat dan diletakkan di posisi lain kalau memang ada ketidaksanggupan," ujarnya.
Diketahui, Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam memecat 109 tenaga kesehatan di RSUD setempat berdasarkan Surat Keputusan Nomor 191/KEP/RSUD/2020. Mereka dipecat dengan alasan tidak bekerja alias bolos selama lima hari berturut-turut.
Sebelum dipecat, ratusan tenaga medis itu menyampaikan beberapa tuntutan, yakni penyediaan alat pelindung diri (APD) berstandar, insentif, dan rumah singgah. Tuntutan ini diklaim pihak rumah sakit yang menyebut telah merealisasikannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaProgram itu diterapkan untuk masyarakat yang ada di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnya