Mahasiswa Gunadarma minta semua pihak aktif perangi narkoba

Merdeka.com - Banyaknya penangkapan kasus narkoba dalam jumlah besar yang belakangan terjadi, membuat Indonesia dinyatakan darurat narkoba. Itu juga yang disesalkan sejumlah mahasiswa Universitas Gunadarma.

"Sayang sekali, kenapa anak-anak muda menggunakan narkoba. Kenapa tidak mencari kegiatan positif, seperti masuk-masuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), pasti akan lebih bermanfaat," ujar mahasiswi Jurusan Psikologi UG, Navia Mochtar di Kampus D, beberapa waktu lalu.

Ferlica Kania, mahasiswi Jurusan Manajemen UG, juga menyatakan demikian. Dia malah bakal menjauhi pergaulan dari para pemadat, istilah pengguna narkoba.

"Kalau saya sendiri, akan menghindari tidak akan berhubungan dengan orang-orang tersebut. Takutnya ikut (terbawa arus, red)," ungkapnya pada kesempatan terpisah.

Berbeda dengan Kania, Hendra justru akan mendekati temannya, termasuk orangtua korban yang menjadi pemakai dan merekomendasikannya bersedia direhabilitasi, agar terbebas dari ketergantungan atas zat berbahaya tersebut.

Meski demikian, mahasiswa Jurusan Manajemen UG itu senada dengan Kania dan Navia, sangat menyesalkan bila ada orang yang terjerumus dalam kubangan narkoba, terlebih korbannya adalah anak muda dan berasal dari golongan terpelajar.

Menurutnya, untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dan meminimalisir penggunanya di tanah air, sebaiknya semua pihak turut aktif 'berperang' melawan narkoba sesuai kapasitasnya, termasuk lembaga pendidikan macam kampus.

"Lebih sosialisasi kepada mahasiswa-mahasiswa, agar lebih tahu lagi apa dampak negatif narkoba itu sendiri," usul Hendra.

Navia juga menekankan demikian. Tujuannya, semua orang memahami betul apa dampak negatif narkoba terhadap diri sendiri dan lingkungannya.

"Jadi, enggak cuek-cuek saja," jelasnya.

Sedangkan Kania menambahkan, "Kampus mengundang yang mengerti masalah narkoba atau pakar ini dan di sosialisasikan kepada mahasiswa, supaya dihindari, tidak terjerumus."

Terkait itu, pemerintah telah menetapkan status darurat narkoba, mengingat jumlah korban akibat menggunakan barang haram tersebut, menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) per November 2015, mencapai 5,9 juta jiwa.