Indonesia dan Belarusia Akan Kerja Sama Industri Komponen Otomotif
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia dan Belarusia terus berupaya bekerja sama di sektor industri guna meningkatkan perekonomian nasional keduanya. Langkah sinergi ini akan diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Perindustrian Belarusia.
“Beberapa waktu lalu kami telah melakukan pertemuan dengan duta besar Belarusia untuk membahas tindak lanjut penandatangan LoI kerja sama industri Indonesia-Belarusia,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, kemarin (20/1).
Dirjen KPAII menjelaskan, pihaknya tengah menghimpun masukan dari seluruh unit di Kemenperin RI untuk memperbarui dan finalisasi konsep LoI kerangka kerja sama industri Indonesia-Belarusia. Pada Februari nanti, kami akan kembali melakukan pertemuan bilateral dengan Belarusia. Semoga tahun ini kerja sama kedua negara untuk memajukan sektor industri dapat direalisasikan.
Sejumlah sektor yang dikerjasamakan antara lain industri komponen otomotif, kimia hulu, dan agro. Salah satu potensi yang sedang dipacu, yaitu kolaborasi antara pelaku industri komponen otomotif Indonesia dan Minsk Automobile Plant (MAZ).
“MAZ berencana menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik karena memiliki potensi pasar yang besar dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing,” ucapnya.
Kerja sama yang bakal disasar oleh MAZ adalah untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan yang mereka produksi. Antara lain truk sampah berukuran besar dan kecil, truk roda lima untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, serta sasis untuk kendaraan khusus.
Selain itu, BUMN Belarusia BATE OJSC juga sedang mencari mitra potensial untuk impor beberapa produk komponen otomotif, termasuk mitra asal Indonesia. BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain dan pembuatan starter dan alternator untuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus.
Dirjen KPAII optimistis kerja sama industri Indonesia-Belarusia berpotensi meningkatkan neraca perdagangan kedua negara. Nilai ekspor Indonesia ke Belarusia mencapai US$ 38,03 juta pada 2020.
Sementara produk ekspor Indonesia ke Belarusia pada 2020 didominasi produk perikanan, minyak kelapa sawit dan turunannya, kontak lensa, serta kertas dan karton multi-lapis.
Eko menambahkan, Indonesia juga memiliki potensi dalam meningkatkan nilai ekspor ke Belarusia untuk beberapa produk industri, antara lain kendaraan bermotor, telepon genggam, alat permesinan dan komponen, serta besi dan baja.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif menyerap jutaan pekerja sehingga semakin menunjukkan bagaimana pentingnya industri ini di perekonomian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya