Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah hitam Gang Buntu

Sejarah hitam Gang Buntu Gang Buntu. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sore itu cuaca agak mendung di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Angkutan kota hilir mudik melewati jalan itu. Di kawasan itu tersimpan sebuah sejarah kelam negeri ini. Gang Buntu, di Kebayoran Lama jadi saksi bisu kekejaman Orde Baru.

Memasuki Gang Buntu, jajaran rumah dengan tembok-tembok tinggi berderet. Di masa lalu, kata Ayub (bukan nama sebenarnya), dahulu Gang Buntu hanya sebuah jalan setapak. Di sekelilingnya masih berupa lahan-lahan kosong. Pohon nanas dan cempedak banyak tumbuh di sana. Menurut penuturan orang tua Ayub, di Gang Buntu terdapat sebuah penjara buat menginterogasi para aktivis dan mereka yang dicap anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia.

"Dari bapak saya begitu, tapi untuk tempat sementara dan memang tidak ada yang meninggal," kata Ayub (56) ketika ditemui merdeka.com di Gang Buntu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Bangunan asli penjara Gang Buntu menurut Ayub sudah tidak ada. Namun, beberapa tandanya masih bisa dikenali. Menurut Ayub, bekas penjara itu sudah dibangun rumah.

"Sekarang mah sedikit yang nampak, tapi kayaknya enggak bisa difoto karena enggak enak," kata Ayub sambil menolak menunjukkan beberapa letak bangunan tersebut.

Dalam buku Neraka Rezim Soeharto: Tempat-tempat Penyiksaan Orde Baru ditulis Margiyono dan Kurniawan Tri, mereka yang dianggap berhaluan kiri mulai dibawa ke sana sekitar 1967-1968.

Sebelum dijadikan penjara, bangunan itu merupakan studio film milik orang berdarah Tionghoa. Namun tidak tahu sejak kapan studio itu diambil alih. Suasana menegangkan juga terasa di Gang Buntu pada saat itu, selama 24 jam para tentara menyiksa tahanan. Interogator dan penyiksa dibagi beberapa sel. Para tentara datang membawa karung melewati tahanan sambil memukuli dengan sadis. Siksaan yang paling disenangi para tentara yaitu menyiramkan cairan kimia ke kepala tahanan hingga bocor sampai tewas.

Seorang wartawati Warta Buana, Sri Sulistyawati (76) yang sebelas tahun dipenjara di Bukit Duri, Jakarta Selatan juga pernah mengalami penyiksaan di penjara Gang Buntu. Sri menjelaskan umumnya tahanan tidak disiksa di Penjara Bukit Duri. Tapi dibawa ke tempat lain. Istilahnya dibon, atau dipinjam. Nasib tahanan pun bergantung ke tempat mana dia dibon. "Banyak yang tidak kembali lagi ke tahanan. Mungkin dieksekusi," kata Sri.

Dalam buku yang ditulis oleh Margiyono, Kurniawan Tri Yunanto, dan Yulianti. Tak hanya penduduk sipil yang ditahan dan disiksa, tentara pun turut diseret. Salah satunya, Andi Azis, mantan Sekretaris Daerah Timor Timur yang terlibat korupsi. Mantan penyelidik Komnas HAM yang juga ikut penyelidikan kasus pelanggaran HAM, Stenly Adi Prasetyo membenarkan lokasi itu menjadi tempat pemeriksaan dan penyiksaan para aktivis di orde baru. "Iya betul," kata Adi.

Selain tahanan politik 1965, penjara Gang Buntu pernah digunakan untuk tanahan khusus pengeboman BCA di Pecenongan yang terjadi pada 4 Oktober 1984. Banyak tahanan dari kelompok pengeboman BCA dan pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia 'Woyla'.

Tak hanya Ayub, Jiing (52) salah satu warga Kebayoran lama, Jakarta Selatan menceritakan gang yang dianggap horor itu. Menurut dia, nama Gang Buntu itu mengisahkan banyak siksaan yang berbuah penderitaan bahkan kematian dari para "musuh" negara.

"Dulu kata orang tua saya, ada satu rumah entah letaknya di mana sekarang, tapi memang ada rumah penyiksaan untuk orang-orang PKI. Angker katanya," kata lelaki paruh baya itu

Gang Buntu, kata Jiing pada saat itu dijaga ketat dan tidak sembarang orang bisa masuk. Malah suasananya menyeramkan. Banyak yang dibantai habis-habisan di gang tersebut. Namun, kini gang itu sudah berubah menjadi jalan. Namun, bangunan dan rumah-rumah tua dengan arsitektur tempo dulu masih ada beberapa yang bertahan.

"Tapi sekarang jadi Jalan Buntu, dan yang nempati orang-orang berada semua. Kalau Magrib, bisa dilihat sekarang sepi kalau sudah menjelang malam," kata Jiing sambil menunjuk beberapa rumah.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kerah Baju yang Ternyata Dulu Sempat Jadi Penentu Status Sosial

Sejarah Kerah Baju yang Ternyata Dulu Sempat Jadi Penentu Status Sosial

Pada abad ke-15, dunia Barat mengalami perubahan dalam gaya berpakaian dengan munculnya tren kerah pada pakaian. Simak Selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi

Sejarah Soto Tangkar yang Melegenda, Lahir dari Sulitnya Orang Betawi Membeli Daging Sapi

Siapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu

Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu

Candi Prambanan adalah peninggalan agung dari masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang masih eksis hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Jong Sumatranen Bond, Perkumpulan Pemuda Sumatra Cikal Bakal Pemimpin Bangsa

Menilik Sejarah Jong Sumatranen Bond, Perkumpulan Pemuda Sumatra Cikal Bakal Pemimpin Bangsa

Sebelum era kemerdekaan, pemuda Sumatra telah membentuk perkumpulan untuk mempererat hubungan satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Begini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari

Begini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari

Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi

Baca Selengkapnya
Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita

Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita

Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya