Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum akhirnya bom Sarinah itu meledak

Sebelum akhirnya bom Sarinah itu meledak Analisis pelaku teror bom Sarinah. ©2016 Xinhua/Bacroft Media/Denny Ajd

Merdeka.com - "Pak mau ke mana," ujar Tri Feriyanto, sekuriti Bank Syariah Mandiri bertanya kepada empat lelaki melintas menuju arah Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis pekan lalu. Tri curiga dengan gelagat empat lelaki itu. Mereka membawa tas dengan menggunakan rompi.

"Satu orang melirik ke saya," ujar Tri memastikan jika orang yang melirik dia ialah Sunakim alias Afif yang tertangkap jepretan kamera wartawan saat melakukan aksinya. Afif mengarahkan pistol ke kerumunan Polisi sesaat terjadinya ledakan di perempatan Jalan MH Thamrin. Wajahnya tertangkap kamera saat dia melakukan aksi di tengah kerumunan massa.

Menurut Tri, kecurigaan dia dengan empat lelaki itu melintas terjadi sekitar pukul sepuluh pagi. Dua orang menuju Cafe Starbucks. Sedangkan dua orang lagi menuju arah Pos Polisi di perempatan Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat.

Tri masih ingat ciri-cirinya, dari ke empat lelaki itu hanya Afif mengenakan topi. Sedangkan dua di antaranya menuju Pos Polisi mengenakan jaket. Orang yang bersama Afif menuju Cafe Starbucks menggunakan rompi dan baju warna biru.

Beberapa menit setelah dia mencurigai gerombolan empat lelaki itu, sebuah ledakan terdengar keras dari Pos Polisi di perempatan Jalan MH Thamrin. Tak lama dua bom juga meledak di dalam Cafe Starbucks. "Terdengar dua kali ledakan," ujar Tri menuturkan. Tak lama rentetan ledakan itu, letupan senjata api saling bersahutan. Suasana makin mencekam karena aparat Kepolisian baku tembak dengan pelaku pengeboman.

Adalah Ajun Komisaris Besar Untung Sangaji, perwira Polisi ada di lokasi kejadian saat terjadinya ledakan. Untung pada saat itu sedang ngopi di Coffe Shop sebelah kiri Gedung Sarinah. Dia bersama dengan temannya Komisaris Besar Urip Widodo, dan Ipda Tamat Suryani. Kebetulan Untung memang bertugas sebagai pasukan pengamanan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Saat terjadi ledakan, dia buru-buru berlari menuju Pos Polisi. Di sana dia melihat satu orang anggota Polisi Lalu Lintas terkapar penuh luka. Untung meminta orang berada di sekitar ledakan segera menolong Polisi itu. Belum dia beranjak, sebuah ledakan terdengar dari Cafe Starbucks. Dia kemudian berlari menuju cafe tersebut.

Di depan Restoran Burger King, dua terduga pelaku terlihat melempar bom ke arah mobil dikendarai Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya. Untung mengeluarkan senjata api miliknya. Dia kemudian menembak pelaku yang masih memegang beberapa bom.

"Saya pun mengeluarkan pistol dan mendekat ke arah itu," ujar Untung saat diskusi di Warung Daung, Cikini, Jakarta, Sabtu pekan kemarin.

Dan 'Duarrrr' bom dipegang dua pelaku serangan itu meledak. Belakangan setelah di telusuri, dua pelaku tewas saat pengepungan oleh Kepolisian itu, satu di antaranya bernama Sunakim alias Afif. Pria mengenakan topi berlogo Nike itu tewas seketika setelah bom dia bawa meledak. Dari hasil pemeriksaan barang dibawa Afif, Polisi mendapatkan empat bom rakitan berukuran kecil dan satu berukuran besar.

Afif juga membawa senjata api jenis revolver dan sebilah pisau. Setelah ditelusuri, Afif pernah terlibat pelatihan militer buat menjalankan aksi teror di Pegunungan Jantho, Nangroe Aceh Darusallam pada 2010. Dia di vonis tujuh tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Dalam berkas pengadilan diperoleh merdeka.com, dia bernama Sunakim alias Afif bin Jenab. Permulaan dia bergabung dengan kelompok teroris di Aceh saat Afif bergabung dengan Majelis Mujahidin Indonesia. Afif direkrut oleh Dulmatin melalui Warsito alias Tong Ji. Dulmatin adalah koordinator pelatihan militer yang dilakukan di Desa Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar.

Dulmatin tewas saat penggerebekan teroris di Pamulang. Pria bernama Djoko Pitono alias Yahya Ibrahim alias Mansyur atau disebut Pak Bos ini tewas setelah diberondong peluru oleh Densus 88. Dia tewas dalam penggerebekan di warung internet daerah Pamulang pada 9 Maret 2010.

Akhir 2009, Afif memulai langkahnya untuk menjadi salah satu kelompok teroris. Dia berangkat dari Pool Bus di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan menuju Aceh bersama tiga orang. Dalam berkas pengadilan itu, Afif melakukan latihan militer bersama dengan 43 orang lainnya.

Pelatihan militer diikuti Afif merupakan strategi untuk mendirikan negara islam seperti mimpi Abu Bakar Baasyir. Latihan itu meliputi tehnik perang dan cara menggunakan senjata api termasuk juga menembak. Salah satu pendana latihan itu ialah Aman Abdrurahman. Dia memberikan uang dalam bentuk dollar dan rupiah untuk pembelian senjata api. Lulusan pelatihan ini menamai dirinya sebagai Tanzim Al Qaeda Serambi.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan jika salah satu pelaku pengeboman itu ialah Sunakim alias Afif. Dia kata Badrodin merupakan salah satu residivis yang mengikuti pelatihan di Jantho, Aceh Besar. "Salah satu pelaku dengan nama Afif pernah kami tindak sebelumnya karena mengikuti pelatihan militer," ujar Badrodin, Jumat pekan kemarin. Namun sampai saat ini belum ada keterangan resmi hubungan Afif dengan Bahrun Naim, pengendali serangan bom Sarinah.

(mdk/arb)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
Bahaya Menutup Mulut dan Hidung saat Bersin, Dapat Sebabkan Masalah Serius
Bahaya Menutup Mulut dan Hidung saat Bersin, Dapat Sebabkan Masalah Serius

Sering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.

Baca Selengkapnya
⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'
⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

Kisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas

M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.

Baca Selengkapnya
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu

Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.

Baca Selengkapnya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Bimbim Slank Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Bimbim Slank Berduka

Ayah Bimbim Slank, Sidharta M Soemarno menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (4/3) malam.

Baca Selengkapnya
Seragam Loreng Panglima TNI saat Terima Menteri AHY Curi Perhatian Sampai Dikomentari Habib Husein
Seragam Loreng Panglima TNI saat Terima Menteri AHY Curi Perhatian Sampai Dikomentari Habib Husein

Penampilan Panglima TNI saat sambut Menteri ATR/BPN disorot.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya