Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kabayuran pemasok kayu Batavia

Kabayuran pemasok kayu Batavia Kegiatan di sebuah sungai di Jakarta. (kitlv.victura-dp.nl)

Merdeka.com - Dalam artikel Kampung-kampung Tua karya Ali Shahab, Kebayoran berasal dari kata kabayuran, berarti tempat menimbun kayu bakar. Kabayuran juga jenis kayu banyak digunakan dalam pertukanngan karena kuat dan tahan rayap.

Bukan hanya kabayuran, di sana juga lokasi menimbun beragam kayu. Gelondongan kayu ini kemudian dihanyutkan ke pusat Kota Batavia melalui aliran Kali Grogol dan Kali Krukut.

FDJ Pangemanan dalam cerita Si Tjonat dimuat di surat kabar Bintang Betawi pada 1894 mencatat Kebayoran di zaman Belanda masih hutan belantara. Inilah yang membuat daerah itu menjadi pemasok kayu utama bagi Batavia.

Menurut Kepala Departemen Sejarah Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso, Kebayoran termasuk kampung baru di Jakarta muncul pada pada akhir abad ke-19. "Kebayoran itu baru dirancang oleh Belanda pada 1930-an. Itu masih baru hitungannya. Yang tua itu Tanah Abang, Jatinegara," kata Bondan saat ditemui merdeka.com, Selasa dua pekan lalu.

Belanda membangun Kebayoran sebagai penyangga Batavia Bahkan, menurut rencana, di sana bakal dibangun bandar udara internasional. Namun, Belanda gagal mewujudkan hal itu karena meletus Perang Dunia Kedua.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah meneruskan rancangan Kebayoran sebagai kota penyangga. Sejumlah kantor pemerintah dan permukiman penduduk juga digarap.

Dalam cacatan Alwi Shahab, Sejarah Kebayoran Baru, Kebayoran didirikan dengan konsep kota taman. Rencananya, pembangunan dimulai akhir 1948, tapi karena Belanda berupaya merebut kembali Indonesia, pengerjaannya baru dimulai setahun kemudian.

Pengembangan kawasan Kebayoran itu langsung dipegang Dinas Pekerjaan Umum hingga 1958. Arsiteknya adalah Mohamad Soesilo. Dia termasuk tiga arsitek senior Indonesia saat itu bersama Frederich Silaban (arsitek Masjid Istiqlal) dan Liem Bwan Tjie (perancang Pasar Johar, Asemarang, Jawa Tengah).

Mohamad Soesilo menggambar Kebayoran Baru dengan memperbanyak taman, mengadopsi kota taman di Belanda. Karena itu, dia menetapkan sepertiga dari luas wilayah mesti ruang terbuka hijau. Kebayoran Baru juga

dibangun dengan sistem blok, mulai BLok A hingga Blok S. Sampai sekarang masih tersisa sejumlah taman di Kebayoran Baru, seperti Langast, Puring, Leuser, Barito, dan Taman Christina Marta-Tiahahu.

Sebagai kota penyangga, Kebayoran Baru dilengkapi pelbagai fasilitas umum. Mulai dari sekolah, rumah sakit, dan pusat belanja terkenal adalah Blok M dan Pasar Mayestik. Juga terdapat pusat pembuangan sampah yang kini berubah menjadi permukiman.

Meski begitu, warga setempat masih menyebut lokasi pembuangan sampah itu dengan sebutan Velbak, merujuk pada kata Belanda vuilnisbak atau tempat pembuangan sampah. Lokasi Velbak tepat berada di atas Kali Grogol yang membatasi kecamatan Kebayoran Baru dan Kebayoran Lama.

Menurut M. Sidiq, 58 tahun, warga asli Velbak, dulu anak-anak tinggal di kawasan Kebayoran Baru, terutama dekat Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan yang sekarang, disebut dengan istilah anak gedongan.

Seperti Menteng di Jakarta Pusat, Kebayoran Baru adalah kawasan elite di Jakarta Selatan.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencolok di Tengah Kota, Begini Kisah Menara Air Belanda di Pandeglang Peninggalan Tahun 1848
Mencolok di Tengah Kota, Begini Kisah Menara Air Belanda di Pandeglang Peninggalan Tahun 1848

Walau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya

Baca Selengkapnya
Banyak yang Ragukan Pembangunan Ibu Kota Baru, Kepala OIKN: Silakan Datang ke Sini, Lihat Langsung
Banyak yang Ragukan Pembangunan Ibu Kota Baru, Kepala OIKN: Silakan Datang ke Sini, Lihat Langsung

“Banyak sekali elemen masyarakat yang ingin melihat di sini dan kami sangat terbuka. Tak ada yang ditutupi di sini,” ujar Bambang.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Fakta Unik Bukittinggi Kota Terbesar Kedua di Sumbar, dari Bekas Pasar hingga Jadi Ibu Kota Indonesia
5 Fakta Unik Bukittinggi Kota Terbesar Kedua di Sumbar, dari Bekas Pasar hingga Jadi Ibu Kota Indonesia

Kota ini terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Baca Selengkapnya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya

Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall

Baca Selengkapnya
Pemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan
Pemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan

Pemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu

Baca Selengkapnya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus
Kebakaran Pasar dan Pemukiman di Palmerah, 95 Bangunan Hangus

Selama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.

Baca Selengkapnya