Merdeka.com - Minyak bumi atau biasanya disebut dengan minyak mentah, terbentuk dari bahan organik yang sebagian besar diendapkan sebagai sedimen di dasar laut. Kemudian, sedimen ini terurai dan berubah selama jutaan tahun. Jika ada kombinasi yang sesuai antara batuan induk, batuan reservoir, batuan penutup dan trap di suatu area, deposit minyak dan gas dapat ditemukan di sana.

Sebagian besar dari cadangan minyak serta gas berasal dari lapisan tebal tanah liat berwarna hitam yang berada di bawah dasar laut. Tanah liat hitam adalah batuan sumber, yang berarti endapan residu organik dalam jumlah yang signifikan. Tanah liat mengendap sekitar 150 juta tahun di dasar laut, menutupi sebagian besar wilayah barat laut Eropa saat ini. Sebagian besar dasar laut di sini mati dan tergenang, sementara lapisan atas air dipenuhi kehidupan.

Ketika fitoplankton mikroskopis mati, mereka tenggelam ke dasar dan terakumulasi dalam jumlah besar di sedimen bebas oksigen. Seiring waktu, mereka terkubur lebih dalam dan mengalami proses konversi kimiawi yang panjang melalui pembusukan bakteri dan pematangan di bawah tumpukan sedimen yang menebal. Hal ini menyebabkan terbentuknya hidrokarbon cair dan gas di batuan induk. Di sinilah, awal mula minyak bumi terbentuk dan nantinya diolah menjadi bahan bakar yang kita gunakan sehari-harinya.

Berikut ini kami telah rangkum proses terbentuknya minyak bumi secara lengkap.

Proses Terbentuknya Minyak Bumi

©2016 Merdeka.com

Proses pembentukan minyak bumi ini berasal dari kondisi geologi yang terbentuk jutaan tahun lalu, ketika tumbuhan, ganggang, dan plankton hanyut di lautan dan laut dangkal. Organisme ini tenggelam ke dasar laut pada akhir siklus hidupnya. Seiring waktu, mereka terkubur dan hancur di bawah jutaan ton sedimen dan bahkan lebih banyak lapisan puing tanaman.

Setelah itu, laut purba mengering dan cekungan kering tetap ada, yang disebut cekungan sedimen. Jauh di bawah dasar cekungan, bahan organik terkompresi di antara mantel bumi, dengan suhu sangat tinggi, dengan jutaan ton batuan dan sedimen di atasnya. Oksigen hampir tidak ada sama sekali dalam kondisi tersebut, dan bahan organik mulai berubah menjadi zat lilin yang disebut kerogen.

Dengan lebih banyak panas, waktu, dan tekanan, kerogen mengalami proses yang disebut katagenesis, berubah menjadi hidrokarbon. Hidrokarbon hanyalah bahan kimia yang terdiri dari hidrogen dan karbon. Kombinasi panas dan tekanan yang berbeda dapat menciptakan berbagai bentuk hidrokarbon. Beberapa contoh lainnya adalah batubara, gambut, dan gas alam.

Hasil dari Pengolahan Minyak Bumi

Dilansir dari laman Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH), berikut ini beberapa hasil dari pengolahan minyak bumi yang dijadikan sebagai sumber bahan bakar bagi kegiatan manusia sehari-hari:

1. Avgas ( Aviation Gasoline)

Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi. Avgas didisain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin sistem pembakaran dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian.

Performa BBM ini ditentukan dengan nilai octane number antara nilai dibawah 100 dan juga diatas nilai 100. Nilai octane jenis Avgas yang beredar di Indonesia memiliki nilai 100/130.

2. Avtur (Aviation Turbine)

Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi. Avtur didesain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external combution).

Performa atau nilai mutu jenis bahan bakar avtur ditentukan oleh karakteristik kemurnian bahan bakar, model pembakaran turbin dan daya tahan struktur pada suhu yang rendah.

Hasil Pengolahan Minyak Bumi yang Lainnya

3. Bensin

Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number). Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

- Premum (RON 88) : premium merupakan bahan bakar minyak berwarna kuning jenis distilat yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti, mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.

- Pertamax (RON 92) : ditujukan bagi kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.

- Pertamax Plus (RON 95) : jenis bahan bakar ini telah memenuhi standar performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.