Merdeka.com - Penting untuk mengetahui perbedaan mental illness dan mental disorder agar tak salah kaprah dalam menyebutnya. Masalah kesehatan mental telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan dewasa ini. Hal ini karena semakin hari, tingkat kepedulian masyarakat akan aspek kesehatan mental semakin meninggi.

Akses untuk memperoleh bantuan dalam penanganan masalah mental juga semakin mudah dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Saat ini, sedang ramai pula diskursus mengenai normalisasi topik kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih karena selama ini masalah mental dianggap tabu dan memalukan untuk didiskusikan.

Mental health, mental illness, mental disorder, mental well-being, dan mental breakdown, adalah beberapa istilah yang kerap muncul membersamai topik ini. Dalam artikel kali ini akan membahas secara terperinci mengenai dua dari beberapa istilah tersebut, yakni mental illness dan mental disorder. Apa perbedaan mental illness dan mental disorder? berikut ulasannya.

Arti Mental Illness dan Mental Disorder

Istilah mental illness dan mental disorder sangat sering digunakan saat membahas tentang masalah kesehatan mental secara umum. Keduanya adalah kata dalam bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti penyakit mental (mental illness) dan gangguan mental (mental disorder). Secara historis, keduanya memiliki perbedaan yang patut untuk diketahui.

©Thinkstock photos/Getty Images

Arti Mental Illness

Menurut The American Heritage Stedman's Medical Dictionary, definisi "illness" dalam kedokteran adalah penyakit atau suatu kondisi patologis bagian tubuh, organ, atau sistem yang disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti infeksi, cacat genetik, atau stres lingkungan, dan ditandai dengan sekelompok tanda atau gejala yang dapat diidentifikasi.

Karena "penyakit" menentukan bahwa kondisi patologis merupakan bagian tubuh, orang-orang cenderung tidak menggunakan istilah "penyakit mental" sebelum dipahami bahwa penyakit mental adalah penyakit tubuh.

Arti Mental Disorder

Menurut The American Heritage Stedman's Medical Dictionary, definisi dari "disorder" dalam kedokteran adalah gangguan atau kekacauan yang mempengaruhi fungsi pikiran atau tubuh, seperti gangguan makan atau penyalahgunaan obat.

Disorder juga menunjukkan sesuatu yang mengganggu dan mengacaukan kesehatan fisik atau mental yang normal. Karena definisi "gangguan" mencakup, khususnya, gangguan pikiran (seperti gangguan mental), istilah ini lebih cocok dengan apa yang sekarang disebut penyakit mental.

Perbedaan Mental Illness dan Mental Disorder

Untuk mengetahui perbedaan mental illness dan mental disorder, diperlukan pertimbangan mengenai asal mula kondisi tersebut. Mental illness merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain.

Mental illness adalah sekelompok penyakit yang seringkali didiagnosis melalui kriteria standar dan ternyata, istilah mental disorder juga mengacu pada masalah kesehatan yang sama. Mental illness dan mental disorder datang dalam berbagai bentuk di mana masing-masing mereka memiliki gejala dan jenis pengobatannya sendiri.

Jenis Mental Illness dan Mental Disorder

Jenis utama dari mental illness dan mental disorder secara umum adalah sebagai berikut:

Gangguan Stres Akut Agoraphobia Amnesia Disosiatif Anoreksia Nervosa Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) Gangguan bipolar Body Dysmorphic Disorder Gangguan Psikotik Singkat Bulimia Nervosa Gangguan Konversi Cyclothymic Disorder Gangguan Delusi Gangguan Depersonalisasi Gangguan Identitas Disosiatif (DID) Dispareunia (nyeri genital berulang atau persisten yang terkait dengan hubungan seksual yang tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh penyalahgunaan zat atau kondisi medis lainnya) Gangguan Distimik (suasana hati yang tertekan hampir sepanjang hari pada sebagian besar hari selama lebih dari dua tahun) Gangguan Ereksi Eksibisionisme Fetisisme Frotteurisme (fantasi, dorongan, atau perilaku yang membangkitkan gairah seksual yang intens di mana individu menyentuh atau menggosok orang yang tidak menyetujui dengan cara seksual) Perjudian Gangguan Identitas Gender Gangguan Kecemasan Umum Gangguan Hasrat Seksual Hipoaktif Hipokondriasis (keasyikan dengan ketakutan memiliki penyakit serius berdasarkan salah tafsir sensasi tubuh) Gangguan Eksplosif Intermiten Kleptomani Masokisme, Seksual Gangguan Depresi Mayor Gangguan Obsesif Kompulsif Gangguan Orgasme Gangguan nyeri Gangguan panik Pedofilia Fobia Gangguan Stres Pascatrauma Ejakulasi dini Piromania Sadisme Skizofrenia Gangguan Skizoafektif (kombinasi skizofrenia dan gangguan afektif seperti depresi atau gangguan bipolar) Skizofreniform (diagnosis tentatif biasanya digunakan sebelum diagnosis skizofrenia) Gangguan Gairah Seksual Gangguan Keengganan Seksual Psikotik Bersama Gangguan Somatisasi (riwayat keluhan fisik sebelum usia 30 tahun tidak bisa dijelaskan oleh kondisi medis lain) Penyalahgunaan Zat Fetisisme Waria Trikotilomania (mencabut rambut sendiri berulang kali) Vaginismus (kejang otot vagina yang berulang atau terus-menerus yang mengganggu hubungan seksual) Voyeurisme

Upaya Penanganan

Penentu masalah kesehatan dan gangguan jiwa tidak hanya mencakup atribut individu seperti kemampuan mengelola pikiran, emosi, perilaku, dan interaksi seseorang dengan orang lain, tetapi juga faktor sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan seperti kebijakan nasional, perlindungan sosial, standar hidup, kondisi kerja, dan dukungan masyarakat. Stres, genetika, nutrisi, infeksi perinatal dan paparan bahaya lingkungan juga merupakan faktor penyebab gangguan mental lainnya.

Sistem kesehatan masyarakat hingga saat ini masih berusaha untuk bisa menanggapi beban gangguan mental secara lebih memadai. Selain dukungan dari layanan perawatan kesehatan, penderita penyakit mental memerlukan dukungan dan perawatan sosial. Mereka  membutuhkan bantuan dalam mengakses program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan dalam mencari pekerjaan dan perumahan yang memungkinkan mereka untuk hidup dan aktif dalam komunitas lokal.

Mengutip laman who.int, dalam Rencana Aksi Kesehatan Mental WHO 2013-2020 yang disahkan oleh Majelis Kesehatan Dunia pada tahun 2013, mengakui peran penting kesehatan mental dalam mencapai kesehatan bagi semua orang. Rencana tersebut mencakup 4 tujuan utama yakni:

kepemimpinan dan tata kelola yang lebih efektif untuk kesehatan mental; penyediaan layanan kesehatan mental dan perawatan sosial yang komprehensif dan terintegrasi dalam pengaturan berbasis masyarakat; pelaksanaan strategi promosi dan pencegahan; dan memperkuat sistem informasi, bukti dan penelitian.

Program Aksi Celah Kesehatan Mental WHO (mhGAP) yang telah diluncurkan sejak tahun 2008 menggunakan panduan teknis, perangkat, dan paket pelatihan berbasis bukti untuk memperluas layanan di banyak negara, terutama yang miskin sumber daya.

Program ini berfokus pada serangkaian kondisi yang diprioritaskan, mengarahkan pengembangan kapasitas ke penyedia layanan kesehatan non-spesialisasi dalam pendekatan terpadu yang mempromosikan kesehatan mental di semua tingkat perawatan.

(mdk/edl)