Penyebab Hiperpigmentasi Kulit dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui
Merdeka.com - Hiperpigmentasi adalah sebuah kondisi yang membuat beberapa area kulit lebih gelap dari yang lain. Hiperpigmentasi dapat memengaruhi semua jenis kulit dan lebih mungkin terjadi selama masa kehamilan, pada orang dengan usia yang lebih tua, atau setelah cedera.
Melanin ekstra menciptakan bintik atau bercak yang terlihat coklat, hitam, abu-abu, merah atau merah muda. Bintik atau bercak tersebut tidaklah menyakitkan atau gatal, tetapi dapat menimbulkan kesan mencolok yang membuat banyak orang tak percaya diri.
Hiperpigmentasi sangat umum terjadi pada orang dengan kulit berwarna, karena warna kulit yang lebih gelap sudah memiliki kandungan melanin yang lebih tinggi. Luka bakar, memar, jerawat, ruam, atau trauma lain pada kulit dapat menyebabkannya memproduksi lebih banyak melanin.
Jenis-jenis hiperpigmentasi meliputi bintik-bintik usia, melasma, dan hiperpigmentasi pasca inflamasi Beberapa perubahan gaya hidup dan perawatan kulit dapat membantu meminimalisir tampilannya, terutama dengan melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai penyebab hiperpigmentasi dan cara mengatasinya yang penting diketahui.
Penyebab Hiperpigmentasi
Kulit mendapatkan warnanya dari zat yang disebut melanin, yang dibuat oleh sel-sel kulit. Ketika sel-sel kulit tersebut rusak atau tidak sehat, mereka dapat memproduksi terlalu banyak melanin.
©2023 Shutterstock-supwach tongchaidach
Melanin dapat menggumpal, menyebabkan area tersebut tampak lebih gelap. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab hiperpigmentasi. Dikutip dari laman clevelandclinic.org, berikut beberapa penyebab hiperpigmentasi yang paling utama:
Gangguan adrenal seperti penyakit Addison, ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon yang disebut kortisol. Genetika, seperti keluarga dengan bintik-bintik. Perubahan hormon, seperti saat pubertas atau kehamilan. Cedera pada kulit (misalnya jerawat, luka atau luka bakar), yang terkadang disebut hiperpigmentasi pasca inflamasi. Obat-obatan, seperti kontrasepsi oral (pil KB) dan obat-obatan yang menyebabkan kepekaan terhadap cahaya. Melasma. Tidak mendapatkan cukup vitamin tertentu, seperti B12 dan asam folat. Kerusakan akibat sinar matahari (bintik-bintik ini sering disebut solar lentigines). Gangguan tiroid.Selain memunculkan bintik-bintik hitam, hiperpigmentasi tidak menimbulkan gejala apapun. Jika Anda memiliki bintik-bintik hitam atau cokelat pada kulit dengan gejala lain, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mencari tahu penyebabnya secara lebih lanjut.
Cara Mengatasi Hiperpigmentasi
Bergantung pada alasan dan penyebab hiperpigmentasi, penyedia layanan kesehatan biasanya akan menyarankan beberapa perubahan gaya hidup secara cara mengatasinya. Beberapa cara mengatasi penyebab hiperpigmentasi di antaranya adalah:
Menghindari kerusakan kulit lebih lanjut akibat sinar matahari dengan menghindari sinar matahari, menggunakan tabir surya, dan mengenakan pakaian pelindung. Menghentikan obat apa pun yang mungkin menyebabkannya. Mengonsumsi vitamin.Penyedia layanan kesehatan juga dapat merekomendasikan resep atau terapi topikal yang dijual bebas (krim atau salep yang dioleskan pada kulit) berupa:
Azelaic acid. Kortikosteroid. Asam glikolat (asam alfa-hidroksi). Hidrokuinon. Asam Kojic, bahan kimia yang dapat mengurangi jumlah melanin yang diproduksi tubuh. Asam salisilat. Pemutih kulit. Tretinoin. Vitamin C atau B3 (niacinamide).Perawatan lain untuk mengatasi hiperpigmentasi di antaranya adalah:
Chemical peeling. Cryotherapy. Pelapisan ulang kulit dengan laser. Laser lesi berpigmen.Ada banyak juga produk perawatan kulit atau skincare yang mengklaim dapat mengurangi hiperpigmentasi seperti aloe vera dan teh hijau. Aloesin, senyawa yang ada dalam lidah buaya, dapat meringankan hiperpigmentasi. Aloesin bekerja dengan cara menghambat produksi melanin pada kulit.
Sementara ekstrak teh hijau juga dapat memperbaiki hiperpigmentasi. Para peneliti telah lama mempelajari teh hijau untuk potensi antioksidan dan anti-inflamasinya. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu untuk mengetahui produk apa yang efektif dan tepat untuk Anda gunakan.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa itu Hiperpigmentasi dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Hiperpigmentasi merupakan permasalahan kulit yang cukup meresahkan. Yuk, cari tahu cara mencegahnya di sini!
Baca Selengkapnya6 Cara Mencegah Hiperpigmentasi Kulit, Salah Satunya Pakai Sunscreen
Penyebab hiperpigmentasi bervariasi, mulai dari paparan sinar matahari berlebihan hingga perubahan hormon.
Baca Selengkapnya8 Cara Memutihkan Leher secara Alami, Mudah Dilakukan
Beberapa faktor dapat menyebabkan leher hitam, termasuk hiperpigmentasi, peradangan, dan ketidakseimbangan pigmentasi kulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Cara Mengatasi Kulit Belang dengan Efektif, Lakukan Hal Ini
Kulit belang dapat muncul sebagai bercak, noda, atau flek pada wajah, leher, tangan, atau area tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaTips Gampang Menghilangkan Hidung Tersumbat, Tak Perlu Pakai Obat-Obatan Kimia
Sedang mengalami hidung tersumbat? Coba atasi dengan berbagai cara ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Papiledema dan Penyebabnya, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga
Papiledema bisa menimbulkan gejala seperti penglihatan kabur, ganda, atau hilang, sakit kepala, mual, dan muntah.
Baca SelengkapnyaBisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca Selengkapnya7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.
Baca Selengkapnya