Mengunjungi Desa Sei Sekonyer Kalteng, Rasakan Sensasi Spa Pakai Ramuan Hutan hingga Bermalam di Kapal
Destinasi wisata yang hadirkan pengalaman tak terlupakan.

Destinasi wisata yang hadirkan pengalaman tak terlupakan.

Mengunjungi Desa Sei Sekonyer Kalteng, Rasakan Sensasi Spa Pakai Ramuan Hutan hingga Bermalam di Kapal

Desa Sei Sekonyer di Kabupaten Kotawaringin Barat wajib masuk daftar wisata jika Anda mengunjungi Provinsi Kalimantan Tengah. Desa ini menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Sejarah
Awalnya, warga desa tinggal di Tanjung Harapan (Saat ini masuk dalam areal Taman Nasional Tanjung Puting dan menjadi Camp Feeding Tanjung Harapan).
Pada tahun 1971, Tanjung Puting ditetapkan sebagai Taman Nasional. Penetapan ini membuat penduduk setempat direlokasi ke seberang areal Taman Nasional yang kini bernama Desa Sungai Sekonyer.

Desa ini memiliki luas sekitar 109.967 hektare dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Tanjung Puting di sebelah selatan.

Susur Sungai
Moda transportasi yang populer digunakan untuk menjangkau Desa Sei Sekonyer yakni penyeberangan atau kelotok wisata. Perahu ini pun menjadi daya tarik utama pariwisata yakni susur sungai Sekonyer.
Spa Pakai Ramuan Lokal
Salah satu daya tarik Desa Sei Sekonyer adalah spa menggunakan ramuan tradisional.
Mengutip Instagram @indonesiago.id, ramuan ini terdiri dari rempah khas Indonesia yang dapat ditemukan di sekitar Desa Sei Sekonyer dan di dalam hutan
hujan tropis Kalimantan.
Rempah-rempah yang digunakan untuk ramuan spa terdiri dari serei mekah, daun mekah, pudak (daun
pandan), daun janar, daun kencur, lengkuas, dan sereh.

Proses pembuatan ramuan spa dilakukan dengan cara memasukkan semua rempah-rempah ke dalam air mendidih yang sudah direbus di atas kompor minyak tanah.
Kuliner Khas
Kuliner yang wajib dicoba saat mengunjungi Desa Sei Sekonyer adalah Soto Manggala.
Tak hanya memiliki cita rasa nikmat, soto ini juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat
Desa Sei Sekonyer karena mengingatkan mereka cara
bertahan hidup dengan singkong di masa lampau.
Soto Manggala berisi potongan singkong, telur, sayuran yang dipadukan dengan kuah kental, dan
dibumbui dengan rempah-rempah pilihan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kuahnya berasal dari jahe, cengkeh, lada, kapulaga, bawang
merah, dan bawang putih. Semua bumbu kuah ini digongso terlebih dahulu agar menguarkan aroma sedap.
Bermalam di Kapal
Kapal klotok tidak hanya berfungsi untuk menyusuri sungai. Masyarakat setempat juga mengubahnya menjadi kamar penginapan.
Wisatawan bisa melakukan beragam aktivitas di dalam kapal, seperti sarapan, makan siang, makan malam, yoga, hingga bermalam menggunakan
kelambu yang tersusun rapi di dek atas kapal. Dari atas kapal, wisatawan dapat melihat satwa.
Jika belum puas, wisatawan bisa melakukan trekking dan berkemah di hutan. Aktivitas ini wajib dilakukan dengan pendampingan anggota Pokdarwis setempat.