
Mengunjungi Candi Jabung, Portal Tersembunyi Majapahit Mahakarya Era Raja Hayam Wuruk
Candi Jabung merupakan salah satu candi yang membuat Thomas Raffles kagum akan kemegahannya.
Candi Jabung merupakan salah satu candi yang membuat Thomas Raffles kagum akan kemegahannya.
Dalam bukunya berjudul “History Of Java”, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles menulis bahwa di tanah Jawa, terdapat banyak sekali candi yang indah. Salah satu yang membuat Raffles terpukau adalah sebuah candi yang tinggi menjulang di timur Pulau Jawa bernama Candi Jabung. Berikut kisah di balik berdirinya candi itu:
Desa Keta di timur Pulau Jawa adalah salah satu wilayah yang ditaklukkan Kerajaan Majapahit. Saat itu atas perintah sang ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi, Gadjah Mada dan Ra Kembar beserta pasukannya, menggempur dua desa berdaulat di timur Jawa yaitu Desa Keta dan Sadeng. Dua wilayah itu akhirnya berhasil dikuasai.
Seperempat abad kemudian, saat Raja Hayam Wuruk bertahta, penduduk Desa Keta justru sangat mengelu-elukan sang raja. Berdasarkan catatan Kakawin Negarakertagama, saat mengunjungi Keta pada tahun 1359, para penguasa dan agamawan Keta menyambut Raja Hayam Wuruk dengan berbagai jamuan.
Tak lagi ada dendam di antara mereka. Bahkan rakyat Keta berebut ingin bercengkrama dengan rombongan Majapahit sambil menikmati aneka hiburan. Bahkan mereka mengiring perjalanan rombongan Majapahit hingga ke Desa Kalayu.
Lima tahun sebelum kunjungan itu, Desa Kalayu baru saja membangun sebuah bangunan megah untuk tempat pendarmaan. Bangunan itu bernama Bajrajinaparimitapura yang kemudian lebih dikenal dengan nama Candi Jabung. Di candi itulah, Hayam Wuruk menggelar sebuah upacara keagamaan dengan khusuk.
Candi Jabung terletak di Desa Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Candi itu menghadap ke arah barat. Bagian dari bangunan kuno itu ada tiga, yaitu batur candi, kaki candi, dan badan candi. Ukurannya yang sangat tinggi membuat tangga untuk naik ke badan candi sangat curam. Sayangnya tangga itu tak dapat lagi digunakan.
Walaupun waktu terus berganti, kemegahan Candi Jabung seolah tak pernah pudar oleh arus zaman. Buktinya pesona candi ini banyak diabadikan dalam bidikan kamera dan juga lukisan dari tahun 1840.
Berdasarkan Kitab Pararaton, Candi Jabung dibangun sebagai pendarmaan terhadap seorang perempuan bernama Bhra Gundal. Di salah satu dinding candi itu ada relief Sri Tanjung.
Tokoh Sri Tanjung merupakan cerita romansa kuno di era Majapahit yang menceritakan kesetiaan perempuan pada suaminya. Biasanya candi-candi yang dilengkapi relief sosok Sri Tanjung merupakan candi pendarmaan terhadap bangsawan yang telah meninggal.
Keunikan lain yang terdapat di Candi Jabung adalah bentuk bangunannya yang silinder. Bahkan candi berbentuk silinder itu merupakan satu-satunya di Pulau Jawa
Selain itu, dari jauh bentuk Candi Jabung seperti perpaduan lingga yoni berukuran raksasa. Di beberapa bagian dindingnya juga terdapat relief singa yang jumlahnya cukup banyak
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaNikmati sensasi wisata sejarah Candi Jawi dengan pemandangan sejuk di sekelilingnya.
Baca SelengkapnyaCandi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaPengunjung hanya perlu merogok kocek Rp3 ribu untuk masuk ke kawasan Candi Wringin Lawang peninggalan Majapahit ini.
Baca SelengkapnyaSuasana mekarnya bunga tabebuya itu serasa sedang berada di negeri Jepang
Baca SelengkapnyaKemedikbud Ristek ingin mengkaji lebih dalam ketersambungan Jalur Rempah Nusantara dengan India, Timur Tengah, dan China.
Baca SelengkapnyaDi sana dimakamkan para pejuang KNIL yang tewas selama Perang Dunia II
Baca Selengkapnya