Mengenal Kesenian Sintung Sumenep, Tarian dan Nyanyian yang hanya Ditujukan kepada Tuhan
Kesenian tradisional ini pertama kali dibawa oleh pedagang Gujarat (India)
sumenepKesenian tradisional ini pertama kali dibawa oleh pedagang Gujarat (India)
Mengenal Kesenian Sintung Sumenep, Tarian dan Nyanyian yang hanya Ditujukan kepada Tuhan
Berbeda dengan kesenian tradisional lain, Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesenian tradisi bernapaskan Islam ini terdiri dari seni tari, seni musik, dan olah vokal.
-
Kenapa tradisi Tukar Takjil di Sumatera Selatan dilakukan? Tradisi unik saling tukar takjil ini memiliki makna yang cukup mendalam. Selain sudah dilakukan secara turun-temurun, tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan para tetangga kampung.
-
Apa makna tradisi Sumando bagi masyarakat Tapanuli Tengah? Sumando dimaknai oleh masyarakat Tapanuli Tengah sebagai sebuah kesatuan, yakni pertambahan atau percampuran antara satu keluarga dengan keluarga lainnya yang diikat dengan tali pernikahan, menurut Islam dan disahkan dengan upacara pernikahan yang sah khas masyarakat pesisir.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi Sumando di Tapanuli Tengah? Biasanya kegiatan sumando berlangsung selama tiga hari tiga malam.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
Sejarah
Mengutip situs resmi Pemkab Sumenep, Tari Sintung ini berasal dari Asia Tengah, yaitu semenanjung Arabia.
Kesenian ini dibawa oleh para pedagang Gujarat (India), bersamaan dengan misi mereka menyebarkan agama Islam.
Dari arah Sumatra, tepatnya Aceh, perjalanan kesenian ini terus menuju ke arah timur pulau Jawa. Akhirnya sampai ke dataran Pulau Madura.
Lilik Rosida Irmawati, penulis buku berjudul Berkenalan dengan Kesenian Tradisi Madura, menuturkan bahwa kesenian ini diperkirakan sudah ada di Kabupaten Sumenep sejak ratusan tahun silam.
Kesenian ini diperkirakan setua pesantren di kampung Parongpong, Kecamatan Rubaru. Pesantren yang didirikan sekitar abad XVIII.
Para santri di pesantren Parongpong, Kecamatan Rubaru ini diajarkan kesenian Sintung.
Tari Sintung
Kata Sintung merupakan akronim dari rangkaian kata “wang-awang sintung”, “wang-awang” mempunyai arti “mengangkat kaki”, dan kata “sin” berasal dari bahasa Arab, berarti bergembira ria. Sedangkan tung, merupakan kepanjangan dari kata settung (satu).
- Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
- Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
- Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam
- 40 Pantun Teka Teki Lucu dan Jawabannya, Bikin Mikir & Cocok Sebagai Hiburan
- Kronologi Lengkap Aksi Perundungan Suporter Persib Bandung di Solo, Berawal dari Dendam
- 393 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Bandara AMMA Madinah, Langsung Menuju Hotel Tanpa Proses Imigrasi
Sintung merupakan refleksi jiwa, ungkapan kegembiraan yang diekspresikan dengan cara mengangkat kaki, maupun bergembira ria sambil melompat-lompat disertai pembacaan selawat dan barzanji.
Gerak tarian dan nyanyian (shalawat dan barzanji) tersebut, hanya ditujukan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Mengutip situs resmi Kemdiknud, gerakan Tari Sintung merupakan hasil modifikasi hadrah dan gambus dengan gerak rancak, dinamis dan hidup.
Pendidikan Karakter
Kesenian Sintung mengandung nilai pendidikan karakter, mencakup nilai religius, kerja keras, dan cinta tanah air.
Nilai religius tampak dari syair sintung wang-awang sintung yang memiliki makna menuju yang “satu” yaitu Allah. Menuju ke kesempurnaan hidup hanya bisa melalui jalan-Nya. Prinsip kesempurnaan hidup tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga batiniah.
Nilai kerja keras dalam Kesenian Sintung terwujud dalam gerakan tangan ke atas dan ke bawah yang mengibaratkan kehidupan bagaikan roda berputar. Pada saat di posisi atas tidak boleh sombong, sedangkan saat di bawah tidak boleh berkecil hati dan mudah menyerah.
Rasa cinta tanah air bisa dilihat dari properti tong-tong yang dicat dengan warna merah putih sebagai simbol identitas negara. Hal ini menunjukkan bahwa Kesenian Sintung yang identik dengan kesenian religi tetap tidak memegah teguh rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.