
Potret Lawas Tim Lokal Surabaya Kalahkan Arsenal 40 Tahun Lalu, Menang Telak!
Kalahnya Arsenal dari klub lokal Surabaya ini menjadi sejarah yang menarik dalam kancah sepak bola dunia.
Kalahnya Arsenal dari klub lokal Surabaya ini menjadi sejarah yang menarik dalam kancah sepak bola dunia.
Arsenal menjadi salah satu klub yang terpandang di Liga Inggris. Bahkan, tim tersebut telah mengoleksi hingga 47 trofi utama, selama berkiprah di dunia sepakbola.
Dalam setiap pertandingannya, Arsenal selalu menunjukkan performa terbaiknya, lewat para pemain seperti Ben White, Gabriel Magalhaes, Granit Shaxa, Gabriel Martinelli sampai Bukayo Saka.
Namun siapa sangka jika klub berjuluk “The Gunners” ini pernah dikalahkan klub lokal Surabaya sekitar 40 tahun silam.
Mereka kemudian harus rela membawa pulang skor 0-2, setelah bertanding di Stadion Gelora 10 November, 16 Juni 1983. Berikut selengkapnya.
Mengutip laman Arsip Indonesia, pada tahun itu, raksasa sepak bola Inggris tersebut tengah melakukan lawatan pertandingan di Indonesia.
Beberapa klub Indonesia berkesempatan bertanding dengan Arsenal seperti PSMS Medan, PSSI Selection dan NIAC Mitra.
Pertandingan bersama kedua tim Indonesia itu dilakukan di dua tempat, yakni Medan dan Jakarta.
Di pertandingan awal membawa kemenangan di Arsenal, lewat skor 3-0 dengan PSMS Medan dan 5-0 bersama PSSI Selection Jakarta.
Namun, siang itu 16 Juni 1983, Arsenal dijadwalkan bertanding dengan NIAC Mitra di Surabaya pukul 14.00 WIB.
Sampai pluit panjang ditiup, Arsenal tidak menembus gol sama sekali hingga dikalahkan NIAC Mitra 2-0.
Sepanjang pertandingan, Arsenal kewalahan melawan jagoan-jagoan dari NIAC Mitra yakni Fandi Ahmad dan Joko Malais.
Keduanya diketahui berhasil menjebol mistar Arsenal masing-masing di menit 37 dan 85, ajang kompetisi Galatama.
Galatama sendiri singkatan dari Liga Sepak bola Utama, yang merupakan pendahulu dari Liga Indonesia. Ajang ini sangat bergengsi di Indonesia, mulai rentang tahun 1979 sampai 1994.
Saat itu, Arsenal berkesempatan bertanding di Galatama dalam rangka tur sepak bola di Asia. Ketika itu Arsenal diperkuat pemain andalan seperti Pat Jenning, Keny Sansom, David O'Leary, Graham Rix, Pat Jennings, Alan Sunderland, Kenny Sansom, serta Brian Talbot.
Pertandingan antara Arsenal dan NIAC Mitra menjadi yang ditunggu-tunggu. Ini karena NIAC Mitra merupakan klub yang moncer di ajang Galatama musim itu.
Saking antusiasnya, Stadion Gelora 10 November sampai dipenuhi 30.000 penonton yang ingin menyaksikan pertandingan bergengsi itu.
Menurut Terry Neill selaku pelatih Arsenal, timnya menelan kekalahan karena kelelahan dan tidak kuat dengan cuaca Kota Surabaya yang panas terik.
Dikutip dari laman Bola.com, NIAC Mitra Surabaya merupakan klub sepak bola di Kota Surabaya, Jawa Timur bentukan perusahaan NIAC (New International Amusement Center).
Ketika itu NIAC Mitra sudah memasukkan pemain asing usai PSSI mengeluarkan kebijakan tentang dibolehkannya memainkan pemain asing pada 1982. Ini yang membuat NIAC bisa berkesempatan melawan Arsenal.
Selama berkiprah, sejak awal dibentuk tahun 1978, klub yang awalnya karyawan pabrik ini sudah menorehkan banyak prestasi seperti memenangkan Turnamen Piala Emas Aga Khan 1979 di Pakistan Timur (saat ini Bangladesh), dan menjuarai banyak pertandingan di Galatama.
NIAC Mitra masih menjadi macan di banyak pertandingan, setidaknya sampai dibubarkan pada 1990.
Setelahnya, klub tersebut berganti nama menjadi Mitra Surabaya, dan memainkan pertandingan Galatama sampai era awal Liga Indonesia tahun 1999. Namun di masa itu, Mitra Surabaya mengalami kemunduran prestasi dan dibeli oleh pengusaha asal Kalimantan.
Setelahnya, tim berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra, sampai kembali harus dibeli oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara karena kesulitan keuangan dan berganti menjadi Mitra Kukar.
Kalahnya Arsenal dari klub lokal Surabaya ini menjadi sejarah yang menarik dalam kancah sepak bola dunia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Corak batik telah memasuki berbagai bidang, termasuk olahraga
Baca SelengkapnyaPrabowo akan pergi ke sejumlah titik di Surabaya dan berlanjut ke Jawa Barat. Sementara Gibran ke Jateng.
Baca SelengkapnyaDua perempuan berbagi pengalaman pertamanya nonton sepak bola di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Awalnya takut, ujungnya ketagihan.
Baca SelengkapnyaWulan menyaksikan pertandingan Arsenal di Emirates Stadium. Penampilannya di momen tersebut sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaPaloh tidak menampik deklarasi Anies-Cak Imin bisa digelar di mana saja dan kapan saja.
Baca SelengkapnyaCak Imin berjanji bakal menambah lapangan bola di seluruh Indonesia agar masyarakat bisa menyalurkan hobinya.
Baca SelengkapnyaNasib miris dialami ratusan pemain sepak bola klub Liga 2 Indonesia. Mereka belum menerima gaji dengan nilai mencapai Rp5,4 miliar.
Baca Selengkapnya