HIV/AIDS di Magetan Terus Bertambah, ODHA Wajib Perhatikan Ini
Merdeka.com - Sepanjang 2021, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menemukan 69 kasus baru penderita HIV/AIDS di wilayah setempat.
"Kasus HIV/AIDS terus bertambah. Bahkan di awal tahun 2022 ini, sudah ada dua Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Magetan yang meninggal dunia," terang Pejabat Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Magetan, Agoes Yudi Purnomo, Selasa (15/3/2022).
Agoes mengungkapkan bahwa jumlah ODHA di Kabupaten Magetan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Fenomena Gunung Es
©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia
Ia menyebut kasus HIV/AIDS di Kabupaten Magetan merupakan fenomena gunung es. Di mana kasus yang terungkap hanya bagian luar, sementara itu banyak kasus lain yang belum terungkap. Hal ini membuat Dinkes Magetan mendapat temuan kasus baru HIV/AIDS setiap tahunnya.
Dinas Kesehatan Magetan sendiri terus melakukan pendataan dan pendampingan kepada ODHA lama dan baru.
Saat ini, sebanyak 154 ODHA menjalani terapi ARV di enam layanan Klinik Pelayanan Dukungan dan Pengobatan (PDP). Klinik PDP ini adalah layanan kesehatan fokus terhadap penyebaran dan penanganan penyakit HIV/AIDS.
"Kita punya enam layanan klinik PDP. Dua ada di rumah sakit dan empat di puskesmas," ungkap Agoes, dikutip dari Antara.
Pengobatan
Dalam upaya mencegah penambahan ODHA meninggal dunia, Dinkes Kabupaten Magetan melalui puskesmas melakukan pendataan ODHA yang berhenti atau belum menjalani terapi ARV.
"Akan kami perkuat pendataan dan pendampingan lagi. Sudah berhenti maupun belum terapi ARV akan kami data,” tegas Agoes.
Tidak hanya itu, Dinkes Magetan juga menyiapkan tenaga khusus untuk mendampingi teman-teman ODHA agar konsisten menjalani terapi ARV.
Terapi ARV sendiri merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan bagi ODHA. Meskipun tidak dapat menyembuhkan pasien HIV/AID, ARV berperan mengurangi viral load, yakni jumlah virus dalam aliran darah.
Viral load yang rendah membuat ODHA tetap sehat dan bertahan lebih lama. Selain itu, juga meminimalisasi kemungkinan menularkan HIV pada orang lain.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaAIDS adalah stadium HIV yang paling lanjut dan parah. Gejala AIDS terjadi karena dampak parah virus pada sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaViral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?
Baca Selengkapnya