Geger Pesan Berantai Bantuan Ratusan Juta untuk Peserta BPJS, Ternyata Hoaks
Merdeka.com - Akhir-akhir ini marak pesan berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp tentang pemberian bantuan senilai ratusan juta rupiah kepada para peserta program jaminan sosial BPJS. Menanggapi hal itu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pamekasan, Jawa Timur memastikan bahwa pesan tersebut tidak benar adanya,
"Itu kabar bohong dan mohon agar tidak ditanggapi," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pamekasan, Ary Udiyanto di Pamekasan, Rabu (15/2/2023).
Kabar bohong tersebut dikirim melalui nomor WhatsApp +6282192894751. Pengirim pesan mengungkapkan bahwa penerima pesan terdaftar sebagai penerima dana bantuan dari BPJS Kesehatan sebesar Rp125 juta.
Pesan tersebut juga memuat cara melakukan klaim bantuan. Para penerima pesan diminta melakukan klaim bantuannya dengan mengetik "DANA BPJS" dan diminta untuk mengirim ke nomor telepon seluler 082194814345 dengan penanggung jawab yang bernama Drs. Muh. Bakri. MSi.
Tanggapan Pihak BPJS
©2022 Merdeka.com
Ary menegaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak memiliki program bantuan sebagaimana yang tertulis dalam pesan berantai tersebut.
"BPJS Kesehatan tidak ada program ini, dan kalaupun ada, maka pasti akan diumumkan di situs resmi BPJS Kesehatan agar diketahui banyak orang," terangnya, dikutip dari Antara.
Dia mengimbau peserta BPJS Kesehatan melakukan konfirmasi secara langsung kepada BPJS Kesehatan apabila ada lagi kabar yang mengatasnamakan badan penjamin sosial tersebut.
Para peserta BPJS dapat mendatangi langsung kantor BPJS Kesehatan setempat atau melihat informasi di situs resmi BPJS Kesehatan yakni bpjs-kesehatan.go.id. dan media massa arus utama.
"Semua program dan kegiatan dari BPJS Kesehatan diumumkan di situs itu. Jika di situs resmi BPJS Kesehatan tidak ada pengumuman bantuan, itu berarti memang tidak ada," tegasnya.
Pesan Hoaks
©2019 Merdeka.com
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI juga pernah mengumumkan adanya pesan hoaks yang dikirim melalui pesan WhatsApp. Pengirim pesan hoaks ini menyebut bahwa BPJS Kesehatan memberikan dana bantuan sebesar Rp200 juta.
Sementara itu, BPJS Kesehatan melalui akun resminya menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar atau hoaks. BPJS Kesehatan menegaskan pihaknya tidak pernah memberikan bantuan dana tunai kepada peserta JKN-KIS.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap segala informasi hoaks dan penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Seluruh informasi mengenai BPJS Kesehatan bisa diakses melalui website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan. Apabila masyarakat menemukan akun media sosial, media komunikasi atau situs web yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan diminta untuk mengonfirmasikan ke BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 atau akun media sosial resmi BPJS Kesehatan.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suharso mengaku masih belum dapat membicarakan lebih jauh terkait sumber dana untuk program makan siang dan susu gratis.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BKN mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terkait informasi pelaksanaan tes CPNS 2024.
Baca SelengkapnyaDPR akan memanggil Mendag Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaHal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnya