Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Pameran ke Amerika
Di tengah keterpurukannya, seniman asal Tulungagung ini melakukan berbagai upaya untuk bangkit
kopi![Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Pameran ke Amerika](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/1/1701391151210-x5o6tj.jpeg)
Di tengah keterpurukannya, seniman asal Tulungagung ini melakukan berbagai upaya untuk bangkit
![Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Diundang ke Amerika](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/1/1701391058547-k204e.jpeg)
Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Diundang ke Amerika
![Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Pameran ke Amerika](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/1/1701391213703-ku7mkh.png)
Adhitya Kreshna, seniman asal Tulungagung, Jawa Timur menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku. Ia pernah jadi pengangguran dan mencoba berbagai cara untuk bangkit. Usahanya tak sia-sia, Adhitya akhirnya menemukan ide unik dalam dunia kesenian.
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
-
Bagaimana petani Temanggung menjaga kualitas kopi mereka? “Alhamdulillah dengan budidaya yang sudah kami lakukan dengan baik, perkiraan tahun in ada peningkatan produksi hingga 30 persen,” kata Musiran.
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
-
Kenapa kualitas kopi Temanggung meningkat? Lebih lanjut, Musiran mengatakan bahwa meningkatnya kualitas kopi tidak hanya tergantung pada proses pasca panen. Namun juga tergantung dari perawatan dan pemilihan benih kopinya. Maka dampaknya tak hanya kualitas kopi yang meningkat, namun juga kuantitasnya saat panen raya.
![Berawal dari Keterpurukan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/1/1701392919697-4vzni.png)
Berawal dari Keterpurukan
Pada tahun 2013, Adhitya tak punya pekerjaan. Di tengah keterpurukannya, ia nekat membuka warung kopi. Setiap hari, Adhitya melihat ampas kopi tersisa di cangkir para konsumennya. Saat itulah, ide membuat lukisan dengan ampas kopi muncul.
Pada tahun 2015, Adhitya mencoba mengimplementasikan idenya. Awalnya ia melukis di atas kertas, sebelum kemudian menggunakan media kanvas. Pada tahun 2017, ia diajak rekan senimannya untuk berpartisipasi pada pameran di Amerika Serikat.
![Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Pameran ke Amerika](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/1/1701393141205-crwzf.png)
Tak disangka, mendekati hari keberangkatan ada seorang kenalannya yang ingin membantu keberangkatan Adhitya ke Amerika.
Orang tersebut mentransfer sejumlah uang yang saat itu cukup untuk membeli tiket pesawat. Masalah tak berhenti di situ, saat tiket pesawat sudah terbeli, Adhitya masih bingung bagaimana biaya hidupnya selama di Amerika. Beruntung, ia punya beberapa teman di Amerika yang siap menampung selama pameran berlangsung.
- Panglima TNI Bertemu Jenderal AS, Ada Momen Beri Wejangan Perwira Belajar di Amerika
- Tentara Amerika Serikat Mendadak jadi 'Kuli' Bangunan di SD Jatim, Ngaduk Semen Hingga Bawa Bata jadi Sorotan
- Tawa Menpora Dito, Hakim Bahas Bingkisan Isi Dolar Amerika
- Potret Cantik Ririn Ekawati Tampil Bak ABG di Amerika, Bareng Sang Putri Kayak Kakak Adik
- 3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
- Hasto PDIP Siap Penuhi Panggilan KPK Pekan Depan: Kalau Saya Tidak Datang Kualat
![Budaya Lokal](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/1/1701393696244-cgx7n.png)
Budaya Lokal
Ide awal melukis menggunakan ampas kopi muncul karena keinginan Adhitya mengenalkan budaya cethe Tulungagung, memisahkan kopi dengan ampasnya kepada publik yang lebih luas.
Tak Membatasi Ide
Berbeda dari kebanyakan seniman, Adhitya tidak menekuni satu genre tertentu dalam dunia lukis.
"Saya nggambar semau saya sendiri. Menurut saya genre membatasi apa yang mau saya bicarakan," ungkapnya.
![Sumber Cuan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/1/1701394028823-kq5js.png)
Sumber Cuan
Kini, selain aktif mengikuti pameran seni di berbagai daerah, Adhitya juga menerima pesanan lukisan dari konsumen. Harga lukisannya dibanderol mulai Rp3 juta rupiah
Bangga jadi Orang Jawa
Adhitya mengaku bangga menjadi orang Jawa. Setiap petuah Jawa selalu ada keseimbangan dengan alam.
"Semua kalau saling mendukung untuk circle kehidupan besar maka akan seimbang," ujarnya, dikutip dari YouTube PecahTelur.