8 Kuliner Makassar Legendaris yang Wajib Dicoba, Jadi Favorit Para Wisatawan

Merdeka.com - Makassar adalah salah satu kota yang terletak di Pulau Sulawesi. Makassar adalah kota metropolitan terbesar di wilayah Indonesia bagian timur, meski letak pastinya masih berada di wilayah Indonesia bagian tengah. Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Sebagai kota metropolitan di wilayah Indonesia timur, Makassar adalah salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar, setelah kota Manado. Selain itu, banyak juga masyarakat Maluku dan Papua yang memutuskan untuk melanjutkan studinya di kota ini.

Makassar tak hanya menyajikan keindahan pemandangan alam dan kota yang penuh dengan pusat perbelanjaan bagi para wisatawan. Kota ini juga memiliki ragam kuliner tradisional yang khas dan sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sebut saja Coto Makassar dan Es Palu Butung, Anda pasti kenal dengan kedua kuliner Makassar terpopuler ini.

Namun, selain kedua makanan itu, Makassar masih menyimpan banyak sekali ragam kuliner khas tradisional yang tak kalah lezat dan menggugah selera. Untuk itu, mengutip dari liputan6.com berikut beberapa jenis kuliner Makassar terpopuler yang wajib Anda coba.

Coto Makassar & Sop Konro

1. Coto Makassar

Ragam kuliner Makassar yang pertama adalah Coto Makassar. Siapa yang tak kenal dengan Coto Makassar. Masakan yang satu ini tak hanya terkenal dan disukai oleh penduduk sekitar saja, melainkan juga populer hingga seluruh Indonesia.

Coto Makassar adalah kuliner yang terbuat dari jeroan sapi yang direbus lama. Rebusan jeroan yang bercampur dengan daging sapi ini kemudian diiris-iris, dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus dan disajikan dengan mangkuk. Coto Makassar biasanya dinikmati bersama dengan ketupat dan buras. Buras adalah sejenis ketupat khas Sulawesi yang dibungkus menggunakan daun pisang.

2. Sop Konro

Ragam kuliner Makassar yang kedua adalah Sop Konro. Sop Konro adalah masakan tradisional khas suku Bugis dan Makassar. Sop Konro merupakan masakan berkuah lain selain Coto Makassar yang juga biasa dinikmati dengan ketupat atau buras. Sop Konro sendiri adalah sejenis sup iga dengan kuah berwarna cokelat kehitaman. Warna kuah yang gelap ini terbuat dari buah kluwak. 

Sop Konro memiliki rasa bumbu relatif "kuat" karena dimasak menggunakan ketumbar. Rasa pedas dan berbumbu ini dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti ketumbar, kluwak (buah yang menyebabkan masakan berwarna hitam), sedikit pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkih, dan daun salam.

Pallu Basa & Pallu Mara

3. Pallu Basa

Ragam kuliner Makassar yang ketiga adalah Pallu Basa. Pallu Basa adalah masakan yang juga terbuat dari jeroan sapi dan kerbau, hampir mirip dengan Coto Makassar. Proses memasak Pallu Basa juga hampir mirip dengan Coto Makassar, yaitu direbus dalam waktu yang lama. Setelah matang, jeroan yang ditambah dengan daging diiris-iris dan ditaruh atau dihidangkan dengan mangkuk.

Perbedaannya terletak pada bumbu. Pallu basa memiliki resep bumbu tersendiri yang diracik secara khusus. Tak seperti Coto atau Konro yang disantap dengan ketupat dan buras, Pallu Basa biasanya dinikmati bersama dengan nasi putih hangat.

4. Pallu Mara

Ragam kuliner Makassar yang ke empat adalah Pallu Mara. Tak seperti ketiga kuliner sebelumnya yang terbuat dari sapi atau kerbau, Pallu Mara adalah kuliner Makassar yang terbuat dari daging atau kepala ikan kakap. Pallu Mara memiliki cita rasa yang sedikit asam karena bumbu dan rempah yang digunakan untuk memasaknya. Seperti Pallu Basa, Pallu Mara pun juga umumya dinikmati bersama dengan nasi putih hangat.

Es Pisang Ijo & Es Pallu Butung

5. Es Pisang Ijo

Ragam kuliner Makassar yang kelima adalah es pisang ijo. Es Pisang Ijo adalah kuliner khas yang sangat sering muncul kala bulan Ramadhan tiba. Ya, es ini adalah salah satu menu takjil aau buka puasa yang sangat populer dan digemari oleh orang dari seluruh Indonesia. Dan ternyata, es Pisang Ijo ini berasal dari Slawesi Selatan.

Makanan ringan ini terbuat dari bahan dasar pisang matang, yang dilapisi dengan kulit berwarna hijau. Kulit hijau ini terbuat dari tepung yang diberi pewarna makanan. Cara memasak pisang ijo adalah dengan mengukusnya di dandang. Adonan tersebut dibuat dari tepung, air, dan pewarna hijau yang terbuat dari campuran air dengan daun suji atau pandan.

6. Es Pallu Butung

Ragam kuliner Makassar yang keenam adalah es Pallu Butung. Sama seperti Pisang Ijo, es Pallu Butung juga sangat digemari dan selalu muncul saat bulan Ramadhan. Pallu Butung sendiri terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili dan garam yang dicampur hingga mengental. Setelahnya, dimasukkan potongan-potongan pisang raja yang telah direbus atau dikukus. Pallu Butung dapat dihidangkan hangat-hangat, juga bisa dihidangkan dingin dengan menambahkan parutan es batu di atasnya. Pallu Butung juga biasa ditambah dengan sirup agar lebih manis.

Pisang Epe & Jalangkote

7. Pisang Epe

Ragam kuliner Makassar yang ketujuh adalah Pisang Epe. Pisang Epe adalah jajanan khas Makassar yang biasa dijual terutama di daerah pesisir pantai. Pisang Epe pada dasarnya adalah olahan buah pisang, biasanya menggunakan jenis pisang Raja. Pisang Epe disajikan dengan berbagai topping seperti cokelat, susu, keju dan sebagainya. Camilan ini sangat digemari oleh para penyuka makanan manis.

8. Jalangkote

Ragam kuliner Makassar yang kedelapan adalah Jalangkote. Jalangkote adalah makanan ringan yang bentuknya mirip pastel atau panada. Kue jenis ini adalah salah satu kue yang cukup populer di daerah timur Indonesia, meski mereka memiliki nama yang berbeda-beda, tergantung kota asalnya.

Perbedaan pastel dengan Jalangkote terletak pada kulit pastrynya. Jalangkote memiliki kulit yang tipis dan biasanya dimakan bersama dengan sambal cair yang adalah campuran cuka dan cabai. Kue Jalangkote memiliki isian sayur seperti wortel dan kentang yang dipotong dadu, tauge, dan laksa yang ditumis dengan bawang putih, bawang merah, merica, dan bumbu-bumbu lainnya. Jalangkote juga terkadang disisipi dengan potngan telur rebus di dalamnya.